Warga akan Lapor ke Dewan

Sudah Empat Tahun Air di Perumahan Yose Sade Tanjunguncang Macet
Oleh : CR-14
Kamis | 04-05-2017 | 17:50 WIB
krisis-air-400x192.gif

Ibu rumah tangga di perumahan Perumahan Jose Sade keluhkan suplai air PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang macet sejak empat tahun belakangan ini (Foto: CR-14)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Perumahan Jose Sade RT 01, 02, 03/ RW 07, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, mengeluhkan suplai air PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang macet sejak empat tahun belakangan ini.

Selama empat tahun warga di sana harus mengorbankan waktu istrahat malam untuk menampung air ATB yang hanya mengalir mulai pukul 01.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

"Sudah lah tengah malam, keluarnya kecil pula. Tidak bisa kami buka kran di kamar mandi karena air keluarnya kecil. Air harus ditampung di depan rumah, makanya harus korban waktu tidur malam hanya untuk tampung air ini," ujar Ketua RW 07, Muhammad Teguh, Kamis (4/5/2017)

Teguh mengatakan,keluhan warga pun sudah dilaporkan warga lewat telepon layanan pengaduan, maupun datang langsung ke kantor ATB, namun hingga kini tidak ada respon maupun perubahan yang dilakukan pihak ATB.

 

"Bahkan warga pernah memarahi petugas ATB yang memonitor meteran air, namun masih saja tidak ada respon. Saya pikir ini merupakan pelayanan yang buruk, padahal kami rutin membayar setiap bulannya tanpa ada tunggakan," ujarnya lagi.

Untuk memenuhi semua kebutuhan mandi dan cuci, warga juga harus merogoh kocek lebih dalam lagi dengan membeli air tangki. Untuk dapat air tangki, warga harus bayar Rp12.500 per drum.

"Hasilnya sama juga, airnya tidak bersih. Tapi mau gimana lagi, dari pada tak bisa mandi dan cuci," ujar Yuni, ibu rumah tangga di perumahan tersebut.

Dengan kondisi demikian, warga terpaksa mengadu ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam. Sebab upaya komplain baik berupa pemberitahuan resmi ataupun aksi unjuk rasa ke kantor ATB tidak direspon sama sekali oleh pihak ATB.

Sekitar 300 warga di RT 01, 02 dan 03/ RW 07 Perumahan Jose Sade, sudah sepakat dengan membuat surat kesepakatan bersama akan mengadu ke DPRD Kota Batam. Warga akan segera mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam. Warga akan mengadu ke Dewan terkait macetnya aliran air ATB yang sudah lama terjadi.

"Tinggal beberapa warga di RT 03 yang belum tanda tangan. Kalau sudah semua, besok atau lusa akan kami datangi Dewan agar masalah ini ditindak-lanjuti," ujar Nobertus.

Warga juga menduga, jika macet aliran air ATB itu diduga karena kepentingan kawasan industri di Tanjungung. Sebab sejumlah perumahan lain dan kawasan Industri yang berada di lokasi yang sama, tidak krisis air seperti yang mereka alami itu.

"Padahal satu jalurkan. Kenapa hanya kami saja yang begini. Perumahan sebelah dan kawasan industri di dekat-dekat sini semuanya lancar," ujar Yuni.

Sementara Humas ATB Iksa, saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara pasti keluhan warga Perumahan Yose Sade tersebut. "Nanti kami coba cek  dulu," ujarnya singkat.

Editor: Udin