Paska Pegawai PT ASDP Punggur Terjaring OTT, Spanduk Larangan Pungli Terpasang
Oleh : Hadli
Jum'at | 28-04-2017 | 17:27 WIB
sapanduk-stop-pungli-400x192.gif

Pasca dua orang pegawai PT ASDP Telagapunggur Batam terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (19/4/2017) siang lalu, manajemen anak perusahan BUMN itu memasang poster anti pungli (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pasca dua pegawai PT ASDP Telagapunggur Batam terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (19/4/2017) siang lalu, manajemen anak perusahan BUMN itu memasang poster anti pungli. 

Pantauan di lokasi, sepanduk lebih kurang berukuran 1x3 meter tersebut, terpasang di kawasan Pelabuhan Roro (Roll on Roll off) PT ASDP sejak Rabu (26/04/3017) kemarin. Pemasangan terlihat dilakukan di dua titik, seperti gerbang pembelian karcis dan di pagar dermaga kapal Roro.

Pesan yang disampaikan dalam tulisan sebelah kiri sepanduk itu berbunyi "Terima kasih untuk menolak pungli di pelabuhan dan kapal kami". Pesan moral ini terkesan ditujukan untuk petugas yang bekerja.

Di sisi kanan, pesan berbunyi "Stop pungli!!" dan bahkan tulisan ini diberi warnah merah. Seakan setelah dua pegawai PT ASDP, Fendy dan Defi tertangkap, menjadi peringatan keras. Dalam tulisan ini juga disertai gambar telapak tangan tolak pungli.

Di bawahnya tertuliskan "jangan memberi-jangan menerima. Dan selanjutnya Lawan dan Laporkan. "Sudah beberapa hari ini dipasang setelah di OTT oleh polisi kemarin," kata Erwan, warga yang beraktivitas di sana, Jumat (28/04/2017).

Spanduk stop pungli dipasang di beberapa titik (Foto: Hadli)

Petugas yang tidak bersedia disebutkan namanya itu menuturkan, setelah kedua PNS PT ASDP Punggur Batam ditangkap Polisi, sudah tidak ada lagi "kicauan". Karena kata dia, sebelum terjadi operasi, kedua oknum tersebut kerap ribut dengan sopir.

"Kalau tak mau memberi sesuai permintaan mereka, truk tak bisa jalan. Makanya sering ribut di sini. Tapi sekarang lancar," ujarnya.

Sementara itu, Tohirin, koordinatot PT ASDP Telagapunggur Batam yang dihubungi sejak kedua anggotanya terjaring tim saber pungli, HP-nya sudah tidak aktif. Nomor handphone lainnya yang dihubungi prihal pemasangan sepanduk larangan pungli, juga langsung di rijek.

"Informasinya, dia (Tohitin) juga diperiksa penyidik. Apakah statusnya sudah naik atau masih menjadi saksi, kurang monitor juga," kata petugas itu lagi di Pelabuhan.

Editor: Udin