Ini Alasan Atuk Nekat Menyekap Putrinya Sendiri
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 07-04-2017 | 11:26 WIB
atukkkk-01.gif

Kamarul Zaman alias Atuk (52), penyekap anak senidiri saat diperiksa penyidik di Mapolresta Barelang. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kamarul Zaman alias Atuk (52), penyekap anak senidiri, ternyata sudah 14 kali ke luar masuk penjara di Singapura. Bahkan dia sempat mendekam akibat kasus penganiayaan hingga menyebabkan meninggal dunia.

 

Ditemui di Mapolresta Barelang setelah diamankan, Atuk mengaku trauma menghadapi Polisi. Ia pun tidak mau ke luar karena panik melihat banyaknya Polisi yang berada di depan rumahnya, Kamis (6/4/2017).

"Saya panik, pak, karena banyak polisi di depan rumah saya," akunya.

Saat ditanya apakah ia akan membunuh anaknya, Atuk membantah keras. Ia bahkan tidak mau berpisah dengan Maisa, meskipun anak angkatnya.

"Saya sayang sekali dengan anak saya, meskipun bukan anak kandung. Sejak dia kecil sudah bersama saya. Saya tidak ingin dipisahkan dengannya," lanjut Atuk.

Namun Atuk merasa kesal dan marah kepada istrinya. Selain telah menghabiskan uangnya dan meminta cerai, istrinya yang bernama Neneng Nuryhayati juga menghinya dengan mengatakan gembel.

"Saya dikatakan gembel. Sementara selama ini dia yang menghabiskan uang saya. Begitu uang saya habis, saya malah dicampakkan," sesalnya.

Diakui Atuk, ia menikah dengan Neneng pada 2005 lalu. Namun dari pernikahan itu tidak membuahkan anak. Maisa, merupakan anak angkat yang sudah mereka besarkan sejak bayi.

Editor: Gokli