Manajemen Bandara Hang Nadim Gelar Coffee Morning

Seluruh Stakeholder Upayakan Identifikasi Berbagai Modus Penyelundupan Narkoba
Oleh : Gokli Nainggolan
Kamis | 06-04-2017 | 12:14 WIB
bandara-cofee-morning1.gif

Kegiatan Coffe Morning Stake Holder Bandara Hang Nadim Batam, Kamis (6/4/2017). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen BUBU Hang Nadim Batam mengadakan coffee morning and informal meeting bersama BNN, Bea dan Cukai, Imigrasi, Karantina, maskapai penerbangan, ground handling dan Kepolisian RI, Kamis (6/4/2017).

Coffee morning gali ini guna membahas upaya pencegahan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyelundupan narkoba melalui bandara Hang Nadim, sebagaimana beberapa kali berhasil dicegah petugas di bandara.

Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk menindaklanjuti beberapa keberhasilan Tim Avsec Bandara Hang Nadim dalam mencegah upaya penyelundupan narkoba.

"Coffee morning ini juga untuk menumbuhkan kesadaran bersama bahwa akan selalu ada upaya dari beberapa pihak untuk meloloskan narkoba dari bandara, mengingat bisnis narkoba ini cukup menggiurkan karena melibatkan uang dengan jumlah yang sangat besar," kata Andiantono.

Diskusi tersebut juga mendiskusikan sejumlah upaya identifikasi berbagai modus penyelundupan narkoba, serta beberapa upaya pencegahan ke depan serta meningkatkan kewaspadaan.

Berbagai upaya saat ini telah dilakukan oleh pihak-pihak berwenang dalam memerangi kegiatan penyelundupan narkoba ini, salah satunya dari Bea Cukai Batam menempatkan unit K-9 anjing pelacak untuk identifikasi dini terhadap barang-barang bawaan penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara Hang Nadim.

"Selain tetap melaksanakan prosedur rutin pemeriksaan barang dengan menggunakan mesin x-ray ataupun pemeriksaan manual oleh petugas," tuturnya.

Menurutnya, kewaspadaan akan ancaman bahaya narkoba ini juga menjadi tanggung jawab bagi semua pihak, karena Indonesia merupakan salah satu target market bagi bisnis narkoba ini.

Batam sebagai entry gate bagi Indonesia bagian barat, menjadi sasaran tersendiri bagi para penyelundup untuk memasukkan narkoba. Berbagai pola dilakukan oleh para penyelundup, dan Provinsi Kepri dijadikan sebagai transit point bagi narkoba yang masuk melalui beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

"Komitmen penuh dari para stake holder Bandara Hang Nadim akan menjadi benteng pertahanan yang kokoh dalam melawan upaya para penyelundup dalam memasukkan barang haram yg dapat merusak generasi bangsa tersebut," pungkasnya.

Editor: Yudha