Berjam-jam Ambulan Tak Datang, Keluarga Gotong Jenazah Putra
Oleh : CR-14
Selasa | 07-03-2017 | 08:12 WIB
gotongjenazah1.jpg

Keluarga Putra akhirnya menggotong jenazah setelah berjam-jam ambulan tak datang. (Foto: CR-14)

BATAMTODAY.COM, Batam - Mirisnya nasib warga miskin di Kota Batam yang membutuhkan ambulan. Berbagai dalih disampaikan untuk menghindar. Itulah yang dialami Johari, orang tua Putra, seorang remaja berusia 19 tahun yang ditemukan tewas di dalam parit, Senin (6/3/2017).

Putra ditemukan tewas di parit perumahan Taman Pesona Indah (TPI), Blok C1 Nomor 16 Batuaji Batam, sekitar pukul 14.30 WIB. Sudah berjam-jam jasadnya terbujur di dalam parit, namun belum juga dievakuasi, lantaran harus menunggu ambulan untuk dibawa ke RSUD Embung Fatimah. "Sudah tiga ambulans dihubungi, ada-ada saja alasanya, atau mungkin karena kami orang susah," aku Johari.

Lantaran ambulan tak kunjung datang, akhirnya keluarga korban meradang. Warga pun geram krena tidak adanya yang mengangkat jenazah Putra yang sudah dibungkus kantong mayat tersebut. "Biar kami gotong saja mayatnya. Kasihan dia harus menunggu lama," ujar warga.

Pada saat keluarga korban ingin menggotong jasad Putra, sempat dilarang oleh angota Polsek Batuaji dengan meminta agar keluarga korban bersabar untuk menunggu ambulan. Tapi, setelah dua jam menunggu mobil ambulan belum tak juga datang.

Baca: Mayat Pemulung Ditemukan di Dalam Parit

Akhirnya, warga beserta keluarga korban pun memutuskan menggotong jasad Putra ke Masjid Miftahul Jannah yang berada di depan perumahan Taman Pesona Indah (TPI) dan membawa jasad Putra mengunakan mobil pickup

Putra adalah warga Ruli Gang Sentosa RT02 RW 04 tersebut diketahui mengidap penyakit epilepsi atau ayan. Sekitar pukul 10.00 WIB, Putra pergi dari rumah untuk mengumpulkan kaleng dan botol bekas. "Biasanya cepat pulang tapi kali ini lama pulangnya," ujar Salfia, bibi Putra.

Sementara itu, menurut Santi, warga yang pertama kali menemukan jasad Putra, warga setempat. Sekitar pukul 13.15 WIB, ia yang saat itu hendak membuang sampah di tong sampah depan rumahnya.

Ia melihat baju merah dengan dan celana traning warna hijau di selokan depan rumahnya setelah dilihat lebih dekat rupanya ada mayat dan ia langsung berteriak ada mayat.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Rasmen Simamora mengatakan, diduga saat korban hendak mencari botol bekas di tong sampah di lokasi tersebut, penyakitnya kambuh. "Dan tergelincir ke parit ini. Untuk memastikan penyebab kematinnya, kita akan visum dulu di rumah sakit," ujarnya.

Editor: Dardani