Dorong Pertumbuhan Ekonomi Batam

Kadin Batam Dukung Penerapan Pajak Progresif untuk Lahan Terlantar
Oleh : Roni Yudha Ginting
Selasa | 14-02-2017 | 19:50 WIB
jadi-RG.jpg

Ketua Kamar Dangan dan Industri (KADIN) Batam, Jadi Rajagukguk (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Batam menyambut positif wacana pemerintah untuk memberlakukan tarif progresif untuk tanah-tanah yang menganggur dan terlantar atau tidak produktif.

Ketua Kamar Dangan dan Industri (KADIN) Batam, Jadi Rajagukguk, menuturkan, kebijakan ini dapat menghindarkan terjadinya penguasaan atau konsentrasi kepemilikan tanah/lahan oleh satu pihak, baik pribadi maupun perusahaan.

Menurutnya, penerapan pajak progresif untuk lahan tidur atau tidak produktif, merupakan hal positif dan secara tidak langsung pemerintah memaksa pemilik tanah/lahan untuk membangun dan membuat menjadi produktif.

"Dengan demikian, akan tercipta lapangan pekerjaan yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertama dikenakan pajak progresif, jika tidak dibangun maka ditarik dan diberikan kepada pengusaha yang ingin membangun. Sangat bagus untuk mengembangkan perekonomian Batam," ujarnya, Selasa (14/2/2017).

Ia sangat menyayangkan banyaknya lahan terlantar yang tidak produktif di Batam. Seperti di kawasan Batam Centre, banyak lahan tidur. Mestinya memiliki nilai ekonomis yang  tinggi, namun karena tak kunjung dibangun, justru menyebabkan bumerang bagi pembangunan ekonomi Batam.

"Lihat di depan dan belakang Kantor Kadin Batam, ada banyak lahan terlantar dan tidak produktif. Sejak Batam ada hingga sekarang, lahan tersebut belum juga dibangun. Perlu didesak agar pemilik lahan segera membangun," terang Jadi.

Seharusnya, kata Jadi, bisa menyumbangkan pendapatan ekonomis. Namun karena dibiarkan tak terbangun, sehingga tak memberikan sumbangsih apapun. Padahal di sisi lain, sangat banyak pengusaha yang berminat berinvestasi di Batam, khususnya di wilayah perkotaan.

"Mereka sampai mengantre untuk mendapatkan lahan strategis di wilayah Batam Centre, Nagoya dan lainnya," ujar Jadi.

"Namun banyak lahan dikuasai makelar yang menunggu harganya menjadi tinggi. Dan itu jelas memperlambat pembangunan Kota Batam," katanya lagi.

Maka, dengan adanya wacana pemerintah untuk menerapkan pajak progresif bagi lahan tidur, sangat didukung oleh Kadin Batam. Jika terealisasi, diharapkan BP Batam berkomitmen penuh menjalankannya.

"Kami juga akan mendorong agar BP Batam menarik saja lahan-lahan tidur itu. Supaya bisa diberikan kepada pengusaha yang berniat membangun," pungkasnya.

Editor: Udin