Berangkat ke Qatar, Tim D'BASE BINUS ASO Siap Unjuk Gigi diShell Eco-marathon 2025
Oleh : Redaksi/Alex
Selasa | 04-02-2025 | 19:24 WIB
Binus-ASO11.jpg
Tim D'BASE BINUS ASO Siap Unjuk Gigi diShell Eco-marathon 2025 di Qatar. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tangerang - Sebagai upaya untuk menciptakan kurikulum pembelajaran yang holistik, BINUSASO School of Engineering juga memberikan banyak kesempatan enrichment. Dengan demikian, para mahasiswa bisa menerapkan ilmu teori dan praktik yang telah mereka dapatkan dari program studi pilihan mereka dalam dunianyata untuk menjadi independent thinker. Salah satu contohnya, tim mahasiswa D'BASE dapat ikut serta dalam kompetisi Shell Eco-marathon.

Pada ajang Shell Eco-marathon 2024 lalu, BINUS ASO telah mencetak prestasi yang memukau karena tim D'BASE berhasil finish di urutan top 7. Namun, tekad D'BASE untuk terus berkembang dan mengharumkan nama BINUS ASOtidak berhenti di sana saja karena mereka akan kembali mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025 kategori Prototype Battery Electric tanggal 8-12 Februari 2025 mendatang. Karena kompetisi berikutnya akan sedikit berbeda dari sebelumnya, tim D'BASE telah menjalanipersiapan intens sedini mungkin.

Lokasi Baru, Tantangan Baru

Shell Eco-marathon merupakan kompetisi global tahunan yang menantang mahasiswa dari berbagai negara untuk merancang dan membangun kendaraan hemat energi. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pencarian solusi energi untuk masa depan.

Untuk mengetahui seberapa efisien konsumsi energi kendaraan tersebut, driver khusus masing- masing tim akan mengendarai mobil yang sudah dibuat dan mengelilingi sirkuit balap sepanjang 3,7 kilometer, dengan total 4 lap dengan waktu maksimum 35 menit. Mereka juga harus memastikan kecepatan rata-ratanya stabil di angka 25 km/jam, dan para juri akan memperhitungkan selisih bahan bakar di awal dan akhir balapan. Tim dengan selisih terkecil akan menjadi pemenang.

Kompetisi Shell Eco-marathon tahun 2024 lalu diadakan di International Circuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Namun, tahun ini tim mahasiswa BINUS ASO akan berangkat ke Lusail International Circuit yang berada di Kota Doha, Qatar untuk mengikuti lomba tersebut.

Tentunya, kondisi geografis di Qatar berbeda dengan Indonesia, sehingga ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi mobil buatan tim D'BASE yang akan berlaga di Shell Eco-marathon 2025.

Lusail International Circuit terletak di tengah gurun dengan kondisi geografis yang berbeda drastis dari Mandalika. Qatar memiliki iklim yang lebih kering dengan suhu tinggi dan kelembapan rendah, tidak seperti Mandalika yang cenderung lembap dengan suhu tropis. Perbedaan ini mengharuskan tim D'BASE memastikan performa mobil dan efisiensi bahan bakarnya tetap optimal meskipun menghadapi suhu ekstrem.

Lalu, ada juga perbedaan karakter budaya dan proses logistik yang berlaku. Selama berkompetisi di Mandalika, tim D'BASE dapat memperoleh spare part mobil yang dibutuhkan dengan cepat karena mereka bisa mengandalkan produsen dan distributor lokal. Namun, di Qatar, mereka tidak tahu harus membeli spare part yang bagus di manakarena ini pertama kalinya mereka mengunjungi negara tersebut.

Persiapan D'BASE Menjelang Keberangkatan ke Qatar

Persiapan tim D'BASE sudah dimulai sejak awal untuk memastikan kelancaran di kompetisi mendatang danmengatasi berbagai masalah yang sudah disebutkan. Tim yang terdiri dari 11 orang akan dibagi menjadi dua kelompok: tim utama dan tim advance. Tim advance dari mahasiswa akan berangkat lebih dulu untuk menyiapkan segala kebutuhan di lokasi.

Dari segi teknis, D'BASE telah melakukan sejumlah peningkatan pada mobil yang digunakan berdasarkan hasil perencanaan anggaran. Beberapa komponen dari mobil tahun lalu diganti dan dimodifikasi agar lebih sesuai dengan tantangan di Qatar. Perbaikan ini dilakukan berdasarkan data dari kompetisi sebelumnya dan hasil test drive di dunia nyata maupun simulasi untuk menghadapi suhu tinggi serta kondisi trek di Lusail.

Sejauh ini, tim D'BASE telah berhasil melewati fase kedua seleksi Shell Eco-marathon, sehingga mereka bisa ikut berkompetisi. Kini, mereka sedang mempersiapkan data dan dokumentasi untuk fase ketiga. Sementara itu, driver pilihan tim D'BASE sibuk berlatih dengan simulasi balapan dan mempersiapkan fisiknya.

Walaupun mereka punya waktu yang lebih pendek daripada Shell Eco-marathon 2024 edisi sebelumnya untuk persiapan dan sempat mengalami kekurangan jumlah anggota, mereka tetap bekerja keras untuk riset independen dan membimbing para anggota D'BASE yang baru pertama kali ikut serta. Bahkan, di sela-sela jadwal perkuliahan danmagang yang padat.

Harapan Coach untuk Tim D'BASE

Selain kesiapan teknis, Muhammad Nurul Puji, dosen BINUS ASO School of Engineering merangkap sebagai pelatih D'BASE, juga menyoroti pentingnya kesiapan mental bagi seluruh anggota tim. Ia menekankan bahwa dalam kompetisi apa pun, kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses.

"Pada prinsipnya, kita harus siap menang dan siap kalah. Yang terpenting adalah memberikan yang terbaik," ujarnya. Ia juga mengingatkan agar tim tetap fokus pada kompetisi, meskipun godaan untuk menjelajahi negara baru seringkali muncul.

Pengalaman sebelumnya juga menjadi pelajaran berharga bagi tim D'BASE. Pada kompetisi 2 tahun yang lalu, mobil mereka sempat menghadapi insiden kecelakaan di lintasan. Hal ini mengajarkan pentingnya kesiapan menghadapi situasi di luar dugaan.

"Saya selalu menyampaikan bahwa hal-hal tidak terduga seperti ini bisa terjadi. Karena itu, kita harus tetap tenang dan fokus pada solusi," tambahnya.

Shell Eco-marathon 2025 adalah kesempatan bagi tim D'BASE untuk menunjukkan inovasi dan kemampuan mereka dikancah internasional. Dengan persiapan matang dan bimbingan dari coach berpengalaman, mereka optimis dapat menghadapi tantangan baru ini dan membawa nama baik BINUS ASO School of Engineering di tingkat global. Melalui usaha keras dan semangat pantang menyerah, tim D'BASE berharap bisa kembali mencetak prestasi gemilang lebihbaik dari tahun 2024 lalu.

Editor: Yudha