Dugaan Korupsi Rp1,5 M, Kejari Batam Periksa 6 Pegawai Dinsoskam Batam
Oleh : Gokli Nainggolan
Kamis | 02-02-2017 | 09:02 WIB
chadafi01.gif

Kepala Seksi Pidsus Kejari Batam, Muhammad Chadafi. (Foto: Gokli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Batam kembali memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan korupsi Rp1,5 miliar di Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam) Batam. Kemarin, Rabu (1/2/2017) enam pegawai dimintai keterangan menindaklanjuti keterangan saksi-saksi sebelumnya.

 

Kepala Seksi Pidsus Kejari Batam, Muhammad Chadafi mengatakan enam orang yang diperiksa itu masing-masing, RA, MYA, AZ, MA, IR dan UW. Mereka, diperiksa dalam kapasitas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari berbagai kegiatan yang dilakukan Dinsoskam Batam kurun waktu 2015, lalu.

"Pemeriksaan ini masih terus berlanjut, sampai penyidik mengetahui dari kegiatan apa saja dana yang diduga dikorupsi itu," kata Chadafi.

Menurutnya, penyelidikan dan penyidikaan dugaan korupsi Rp1,5 miliar itu berawal dari hasil audit BPK. Di mana, sekirat Rp1,5 miliar uang sisa kegiatan Dinsoskam Batam tidak disetor kembali ke Kas Daerah.

"Sejauh ini sekitar 20-an orang saksi sudah kita periksa. Penyidik masih terus mendalami keterangan saksi-saksi itu," ujar dia.

Baca: Dinsos Batam Anggarkan Rp90 Juta untuk Makamkan Mayat Tak Dikenal

Informasi yang dihimpun BATAMTODAY.COM, berbagai kegiatan Dinsoskam Batam yang anggarannya rawan diselewengkan seperti kegiatan bimbingan keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), pemakaman tunawan atau jenazah yang identitasnya tidak jelas, pemulangan orang terlantar dan rehap rumah tak layak huni (RTLH).

Hanya saja, penyidik Pidsus Kejari Batam belum dapat menyimpulkan dari kegiatan apa saja dana Rp1,5 milar yang diduga dikorupsi tersebut.

Baca: Parah, Orang Terlantar Ditampung Tapi Tak Dikasih Makan oleh Dinsos Batam

"Kita belum tahu uang Rp1,5 miliar itu dari kegiatan apa saja. Ini yang masih didalami penyidik," kata Chadafi.

Editor: Dardani