Tiga Kapal KCP 40 M Produksi PT Palindo Marine Habiskan Rp285 Miliar
Oleh : Hadli
Selasa | 10-01-2017 | 14:50 WIB
Kasal-bersalaman.gif

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi berjabat tangan dengan manajemen PT Palindo Marine Batam, Harmanto (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi, mengatakan tiga unit Kapal Patroli Cepat (KPC) 40 M yang diproduksi di Batam menghabiskan anggaran sebesar Rp285 miliar. 

"Produksi di dalam negeri lebih murah, satu unitnya sebesar Rp95 miliar, kalikan aja tiga. Kalau di luar negeri pakai dolar," kata Laksamana usai meresmikan KRI Tatihu-853, KRI Layaran-854 dan KRI Madihidang-855 di Dermaga Batuampar, Selasa (10/1/2017).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi turun dari tangga usai meninjau ketiga kapal KCP 40 M produksi PT Palindo Marine tersebut (Foto: Hadli)

KCP 40 M tersebut dipersenjatai senapan mesin kaliber 12,7 mm dan akan dipasang meriam kaliber 20 mm serta memiliki panjang keseluruhan 45,5 meter dengan lebar 7,9 Meter, kecepatan maksimal 24 knot, kapasitas bahan bakar 70.000 liter dan endurance selama 6 hari.

"PT Palindo hanya mengerjakan kapal, untuk senjata langsung pengadaannya di Mabes TNI, tetapi kedudukan untuk senjata sudah dibuat, tinggal dipasang," paparnya.


Direktur Utama PT Palindo Marine Batam, Harmanto mendampingi Kasal, Laksamana TNI Ade Supandi saat menandatangani serah terima tiga kapal KCP 40 M produksi PT Palindo Marine (Foto: Hadli)

Tiga kapal KPC tersebut diproduksi oleh PT Palindo Marine Shipyard Batam. Kemampuan kapal perang ini mampu melaksanakan peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara, operasi laut dan operasi Search And Rescue (SAR).

"Ketiga kapal itu diproyeksikan untuk memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) Armada Timur," paparnya.

Direktur Utama PT Palindo Marine Batam, Harmanto mengatakan, KPC 40 tersebut dibangun dengan mengutamakan kualitas dengan memaksimalkan produk dalam negeri.

Usai melaksanakan peninjauan, Kasal, Laksamana TNI Ade Supandi beramah tamah dengan pejabat TNI AL dan istansi vertikal lainnya (Foto: Hadli)

"Harapan kami, dengan kapal ini akan berperan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata dia.

Pembangunan kapal perang ini terdiri empat tahap yaitu desain, pengadaan merial, produksi dan pengetesan. Kapal dibangun sejak Akhir 2015 dan selesai pada Akhir 2016.

Editor: Udin