China Legalkan Rakyatnya Produksi Sabu dan Bahan Peledak

China Pemasok Narkoba Terbesar ke Indonesia
Oleh : Hadli
Sabtu | 07-01-2017 | 08:00 WIB
buwasdiuniba.jpg

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) saat menyampaikan materi paparannya di Universitas Batam. (Foto: Hadli)

BATAMTODODAY.COM, Batam - Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengatakan, produksi narkoba saat ini terbesar ada di negara China. Narkoba yang diproduksi di negara Tirai Bambu tersebut dilakukan secara legal, salah satunya adalah sabu-sabu.

Narkoba seperti sabu-sabu yang di produksi di Cina, menurut Buwas, dilakukan masyarakat secara home industry. Negara dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia tersebut memberikan izin pada rakyat nya untuk memproduksi sabu sebanyak-banyaknya.

"Untuk menangkal masuknya narkoba saya bersama tim langsung pergi China. China adalah negara yang melegalkan kepada masyarakatnya untuk memproduksi sendiri narkoba seperti sabu-sabu," ujarnya di Batam, Jumat (6/1/2017).

Menurut Buwas, berdasarkan pertemuannya dengan pemerintah China, narkoba seperti sabu diizinkan untuk di produksi masyarakatnya guna meningkatkan kesejahteraan dari keterpurukan ekonomi.

"Selain meningkatkan perekonomian masyarakatnya, alasan China, sabu yang diproduksi untuk kesehatan, pengobatan dan penelitian. Jika ada yang menggunakan namanya penyalahgunaan," katanya menirukan.

Buwas berada di Batam dalam rangka memberikan Kuliah Umum di Universitas Batam dengan tema "Meningkatkan Produktivitas Serta Daya Saing Generasi Muda di Pasar Internasional Menuju Indonesia Bangkit Tanpa Penyalahguna Narkotika".

Ia menambahkan pengakuan dari pemerintah China. "Pak Buwas, jika ada pabrik memproduksi pisau silet, lantas silet terbit bukan digunakan untuk mencukur tetapi digunakan untuk pembunuhan lantas apakah pabrik tersebut yang disalahkan," tutur Buwas mengaku tidak dapat berkomentar atas pernyataan tersebut. "Kena sekak mati saya. Tidak dapat bicara lagi," ujarnya.

Buwas pergi langsung ke China dengan tujuan memberikan informasi kepada negara yang memiliki sekitar 1,37 milliar jiwa (menurut CIA World Factbook Tahun 2016) dengan maksud agar negara tersebut dapat menghentikan dan menindak pengiriman narkoba masuk ke Indonesia.

Namun dengan pernyataan dari negara China, Buwas mengaku tidak dapat berbuat banyak. Namun ia tidak hilang akal. Berdasarkan hubungan bilateral antara kedua negara, Buwas menjalin kerjasama dengan intelijen atau aparat China dalam segi informasi.

Baca: Siap-siap, Buwas akan Ungkap Peredaran Narkoba Terbesar di Batam!

"Jadi, narkoba yang berhasil dicegah dalam jumlah cukup banyak dari China, informasinya dari negara tersebut. Setelah menerima informasi itu kita langsung melakukan pencegahan," paparnya yang dihadiri kalangan siswa-siswi SMA dan SMK, mahasiswa dan akademisi di Batam.

China, tambah Buwas, tidak hanya memberikan izin kepada masyarakatnya untuk memperodukisi narkoba seperti sabu-sabu di rumah. Produksi bahan peledak dan senjata api juga dilegalkan. "Tapi di China tetap tidak boleh berbuat kejahatan di negaranya," ujar Buwas.

Lebih lanjut disampaikan mantan Kabareskrim Polri ini, bahwa masuknya narkoba ke Indonesia tidak terlepas dari peran oknum - oknum yang membekingi. Untuk itu ia mengaku memiliki terobosan besar di Batam untuk membongkar peredaran narkoba.

Editor: Dardani