PKS Kepri Tolak Rencana Kenaikan Tarif PLN Batam
Oleh : Redaksi
Senin | 19-12-2016 | 11:02 WIB
raden-harry-tjahyomo.jpg

Ketua DPW PKS Kepri, Raden Hari Tjahyono. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - DPW PKS Kepri menolak untuk menyetujui rencana PLN melakukan penyesuaian tarif listrik untuk golongan rumah tangga di Batam. Sikap PKS ini wajib dijalankan oleh seluruh wakil rakyat di Fraksi PKS DPRD Kepri. Menurut PKS, pihak PLN diminta untuk menunda keinginannya untuk kenaikan tarif dasar listrik dengan lima alasan yang mendasarinya.

 

"Kita punya lima alasan agar PLN harus menunda untuk melakukan kenaikan tarif listrik," ungkap Ketua DPW PKS Kepri, Raden Hari Tjahyono dalam rilis yang diterima BATAMTODAY.COM, Senin (19/12/2016).

Alasan pertama menurut Raden, adalah kondisi perekonomian masyarakat Batam yang terus mengalami kelesuan. Salah satu faktor yang membuat melemahnya perekonomian masyarakat Batam adalah melemahnya sektor industri galangan kapal yang berakibat sampai melakukan pengurangan karyawan.

Di samping itu menurutnya secara merata kondisi perekonomian masyarakat Indonesia sedang melemah. Mayoritas pengusaha sedang mengetatkan ikat pinggang yang berimbas kepada masyarakat. Dalam kondisi seperti ini menurutnya justru harus berempati bukan malah membebani masyarakat.

Faktor kedua adalah pelayanan terhadap pelanggan masih belum maksimal dilakukan oleh pihak PLN Batam, salah satunya PLN masih kerap melakukan pemadaman bergilir. Di sisi lain PLN kurang transparan.

Raden Hari menambahkan PLN harus jujur dengan kondisi keuangannya. PLN harus berani membuka laporan keuangannya ke publik. Kalau alasan PLN Batam meminta kenaikan karena mengalami kerugian, apa betul telah terjadi kerugian? tambah Raden Hari.

Sedang alasan ketiga adalah hasil serap pendapat masyarakat yang menginginkan agar PLN menunda melonjaknya tarif listrik. PKS melalui struktur dan anggota dewannya menggelar "hearing", baik secara tatap muka maupun melalui sosial media terkait dengan persoalan rencana kenaikan PLN. Dan hasilnya menurutnya mayoritas masyarakat menolak adanya kenaikan tarif jika dilakukan saat ini.

Faktor keempat yang melatar belakangi adalah ada kekhawatiran turunnya daya beli masyarakat. Hal ini dikarenakan kebutuhan listrik merupakan hajat hidup khalayak ramai. Sebelum meminta kenaikan, PKS mengajak PLN untuk melakukan langkah-langkah efisiensi dan melakukan upaya untuk menutupi kebocoran-kebocoran.

Terakhir, butuh semua pihak yang independen untuk menilai sehingga muncul terobosan baru dengan alternatif pengelolaan energi ke depan yang tidak berpusat pada satu provider.

Editor: Yudha