Pesawat Komersil Tujuan Batam Dilaporkan Bawa BOM..!!!
Oleh : Hadli
Kamis | 15-12-2016 | 17:51 WIB
penjinak-BOM.gif

Unit Penindak lapangan (Jihandak Gegana) dikirim ke pesawat untuk mencari bom (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebuah tas berisi bahan peledak diketahui berada di dalam pesawat penumpang yang telah lepas landas dari Jakarta menuju Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Bahan peledak yang memiliki daya ledakan cukup besar itu diketahui pertama kali oleh staf kargo Bandara Soekarno Hatta pukul 10.10 WIB, Kamis (15/12/2016).

Mendapat laporan adanya bom pada pesawat "burung air lines", instansi terkait segera melakukan rapat koordinasi jelang kedatangan pesawat tersebut dari Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Hadli)

Namun 1 menit berselang, pesawat "burung air lines" yang mengangkut sebanyak 32 penumpang, sudah terbang menuju Batam. Selanjutnya pada pukul 10.12 Wib, staf kargo Soekarno Hatta melaporkan kejadian tersebut ke manajer kargo dan memerintahkan personil AVSEC untuk memperketat pengamanan.

Kemudian pada pukul 10.13 Wib, manajer kargo melakukan pengawasan serta pengecekan barang. Pukul 10.15 Wib GM Bandara melaporkan kepada Dirjen Perhubungan Udara dan menginformaskan ancaman tersebut kepada ATC.

Lalu, pada pukul 10.16 Wib, GM Airnav Soekarno Hatta memerintahkan semua Divisi untuk terus mengawasi atau memonitor dan pada pukul 10.17 Wib, Direktur Hang Nadim meminta untuk memberitahukan setiap perkembangan yang terjadi dan segera mengumpulkan managemen bandara untuk rapat terkait ancaman Bom tersebut.

Unit jihamdak dipersiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi (Foto: Hadli) 

Selanjutnya, pada pukul 10.20 Wib, manajemen BUBU Hang Nadim langsung mengadakan rapat membahas ancaman dan tindak lanjutnya menyampaikan kepada HNA bahwa pesawat saat ini dalam kondisi normal.

Dan pada pukul 10.21 Wib GM AntaNav sudah memberitahu pilot pesawat tersebut tentang adanya ancaman  dan memutuskan tetap menuju ke Hang Nadim dan meminta bantuan Bandara untuk melaksanakan prosedur Contigend Plan, dengan perkiraan mendarat sekitar 40 menit kemudian.

Pada pukul 10.25 Wub, dilakukan rapat kecil di ruang EOC Bandara Hang Nadim bersama Stakeholder tentang kesiapan terkait ancaman Bom di dalam pesawat tersebut.

Instansi terkait termasuk TNI AU dilibatkan dalam operasi penyelamatan (Foto: Hadli)

Lalu, pukul 10.26 Wib, PKP-PK, TNI AU, Polsek KKB memperketat pemeriksaan kendaraan dan penumpang di pintu-pintu masuk bandara. Pada pukul 10.45 WIB Kapolresta Barelang megambil alih pimpinan rapat komite dan mengambil posisi yang dianggap perlu dan selanjutnya Kapolres berkoordinasi dengan Kapolda terkait pengiriman Tim atau unit Penindak lapangan (Jihandak Gegana).

Selanjutnya pada pukul 10.50 Wib, GM AirNav Tower menekan tombol sirine, agar unit PKP-PK bersiap pada posisi. Dan pukul 10.52 Wib Kapolres menekan sirine menandakan bahwa pesawat sudah mendarat.

Pada pukul 10.53 Wib GM Airnav memerintahkan agar pesawat langsung dibawa ketempat isolasi. Selanjutnya pukul 10.56 Wib Kapolres mengarahkan pesawat ke area isolasi Taxiway.

Tim jihandak mencari bom di dalam pesawat (Foto: Hadli)

Pukul 10.57 Wib, AMC mengawal pesawat sampai ditempat parkir yang telah ditentukan dan
standbay di sekitar pesawat lebih kurang 90 meter. GM Airwave Menutup operasional sementara Taxiway "D" dan membuat NOTAM.

Pada pukul 11.20 Wib Tim Kendaraan (A2B) Membawa Bis, segera menuju ke lokasi pesawat untuk evakuasi. Pukul 11.20 wib, KKP membantu penumpang dan tim medis segera mendekati pasawat dan membawa penumpang yang shok dan sakit.

Pukul 11.23 Wib, PKP-PK, TNI AU, Polisi, AVSEC mengosongkan pesawat dan memastikan bahwa tidak ada lagi orang di dalam pesawat dan melaporkan kepada komandan aksi. Pukul 11.25 Wib Kapolres memerintahkan agar Tim Gegana masuk dan mencari Bom yang ada di dalam pesawat.

Setelah ditemukan, tas hitam yang diidentifikasi membawa bom dimasukkan ke dalam ruang pengamanan (Foto: Hadli)

Situasi berlangsung tegang dan mencekam. Pukul 11.26 Wib, selesai melakukan pemeriksaan dan barang yang diduga Bom, dibawa keluar dari pesawat Anti Bamb Tank yang digunakan dan telah diledakkan.

Pukul 11.45 Wib, Komandan Gegana melapor kepada Komandan Aksi bahwa barang yang diduga Bom ditemukan dan dibawa ke luar Bandara, sedangkan untuk pesawat sudah dan siap untuk dioperasikan.

Rapat kambali digelar untuk membahas peristiwa tersebut dan menyampaikan kepada anggota Komite bahwa pesawat sudah steril dan sudah bisa untuk dioperasikan kembali.

Setelah dinyatakan aman, petugas kembali memeriksa kondisi box untuk dibawa ke Mapolda Kepri (Foto: Hadli)

Selanjutnya pukul 11.48 Wib, Kapolres menyatakan bahwa Bandara sudah aman dan menarik semua unit yang membantu pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Serangkaian aksi ini merupakan kegiatan latihan simulasi menanggulangginya kejadian darurat keamanan di Bandara Hang Nadim Batam yang digelar Air Nave Hang Nadim bertajuk "Ancaman Bom Dalam Pesawat Yang Sedang Terbang".

Plh Direktur Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan, Bandara di manapun berkewajiban untuk melakukan simulasi keadaan darurat keamanan sesuai dengan APM 127/2015 paling tidak dua tahun sekali.

Setelah dinyatakan aman, pesawat dipersilahkan melanjutkan penerbangan (Foto: Hadli)

"Harus melakukan secara penuh tentang tata cara pengamanan bandar udara dengan melibatkan seluruh instansi," kata dia di lokasi simulasi.

Editor: Udin