Jaringan 26,7 Kg Sabu Libatkan Raden Novi dengan Jaminan Keluarganya
Oleh : Romi Chandra
Minggu | 11-12-2016 | 15:40 WIB
Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Suhardi Hery Haryanto.jpg

Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Suhardi Hery Haryanto

BATAMTODAY.COM, Batam - Jaringan  peredaran narkotika tidak dipungkiri memiliki sitem tidak mengenal belas kasih. Bahkan orang yang tidak mengetahui apa-apa, terpaksa harus ikut andil karena sudah terjebak dengan situasi yang ada.

 

Seperti halnya salah satu tersangka 26,7 kilogram sabu yang berhasil diungkap, Raden Novi Prawira Jaya, (31). Tipu muslihat dari bandar membuat ia terjebak dan mau tidak mau harus terjerumus dalam peredaran tersebut.

Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Suhardi Hery Haryanto, mengatakan, Raden sendiri berkenalan dengan Mike Lin alias Jackie (DPO) serta Tony Lee hanya sepintas di Bandara Soekarno Hatta.

Kemudian Jackie menawarkan Raden untuk bekerja dengannya serta mencarikan rumah kontrakan untuk menyimpan barang yang akan ia kirim begitu tiba di Indonesia.

Sikap baik dari Jackie membuat Raden teredaya. Tanpa ada rasa curiga, ia mencarikan rumah kontrakan untuk 2 bulan. "Hanya membantu mencarikan rumah, Raden diberi uang cukup banyak. Tugas Raden adalah menerima pengiriman dab menyimpan di rumah tersebut," ujar Hery.

Raden sendiri mengetahui bahwa ada barang berbahaya di dalam lukisan itu, setelah pengiriman pertama berhasil. Saat pergi ke rumah tersebut, ia mendapati rumah berantakan. Serta, bungkisan lukisan sudah dironek dan dalam tong sampah ada kertas aluminium foil yang diduga pembungkus sabu.

Kemudian ia menghubungi Jackie dan menanyakan apa isi lukisan itu. Namun jackie mengancam agar Raden tidak macam-macam, karena keluarganya akan menjadi taruhan.

"Jackie mengetahui keluarga Raden, karena ia pernah membawa ke kediamannya. Disana, Jackie juga mengabadikan wajah keluarga Raden menggunakan kamera handphone miliknya. Hal itu yang membuat Raden tidak bisa berkutik. Ia terpaksa menjalankan perintah dari Jackie agar keluarganya tidak terancam," terang Hery.

Danjutkan, kondisi ini yang menyulitkan pihaknya untuk mengungkap gembong narkoba hingga ke akar-akarnya. Sebab, mereka sengaja menjebak orang lain agar rantai jaringan itu terputus.

Editor: Surya