Tekan Upaya Penyelundupan, Bea Cukai Indonesia-Malaysia Operasi Bersama
Oleh : Romi Candra
Kamis | 24-11-2016 | 16:50 WIB
IMG_4160.BMP

Dirjen BC, Heru Pambudi (kiri) bersama pihak Kastam Diraja Malayasia (Kanan) mengecek anggota saat Apel Penutupan Operasi Patkor Kastima. (Foto: Ist)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Arus lalu lintas kapal di wilayah Selat Malaka saat ini semakin tinggi. Dikhawatirkan, hal itu membuat semakin meningkatnya potensi pelanggaran terhadap UU Kepabeanan dan undang-undang yang penegakannya diserahkan kepada Bea dan Cukai.

 

Kondisi ini membuat Bea Cukai semakin memperketat pengawasan agar pelanggaran tidak terjadi. Salah satunya, yakni melakukan pengawasan dengan patroli terkoordinasi dengan institusi kepabeanan Jabatan Kastam Diraja Malaysia.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, mengatakan,kegiatan yang dinamai Operasi Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Operasi Patkor Kastima) ini merupakan kegiatan tahunan yang ke 22.

"Operasi ini setiap tahunnya dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan pertama, Operasi Patkor Kastima 22A/2016 telah dilakukan pada tanggal 7 hingga 22 September lalu. Sedangkan Operasi Patkor Kastima 22B/2016 baru saja selesai, dimulai tanggal 8 hingga 22 November kemarin," ungkap Heru, usai melaksanakan apel penutupan operasi di Objek Wisata Ocarina, Kamis (24/11/2016).

Ia berharap pelaksanaan ini diharapkan menjadi salah satu upaya menjaga keberadsan dan peran institusi negara dalam menciptakan keamanan jalur lalu lintas kapal internasional.

"Selat Malaka merupakan salah satu jalur terpadat, sehingga isu keamanan menjadi perhatian seluruh negara di dunia. Karena itu, kita berharap operasi yang dilaksanakan ini bisa menjaga agar pelanggaran tidak terjadi," lanjutnya.

Ditambahkan Heru, dalam operasi ini pihaknya telah banyak melakukan penindakan. "Hasil penindakan merupakan upaya nyata Bea dan Cukai dalam bersinergi untuk menjaga wilayah Selat Malaka. Selain itu, ini juga bentuk keseriusan Bea Cukai dalam melakukan pengamanan wilayah perairan di Indonesia dari penyelundupan," pungkasnya.

Editor: Dardani