Minimnya Petugas Dimanfaatkan Lima Tahanan Narkoba Coba Kabur dari Rutan Batam
Oleh : Hadli
Senin | 24-10-2016 | 15:38 WIB
Karutan-David1.jpg

Kepala Rutan Batam, David Gultom. (Foto: Dok)

BATAMTODAY.COM, Batam - Minimnya petugas Rumah Tahanan Negara Klas 2A Batam, dimanfaatkan lima tahanan kasus narkoba untuk mencoba melarikan diri pada Minggu (23/10/2016) pukul 17.00 WIb, setelah sebelumnya melumpuhkan salah satu petugas Rutan.

Kepala Rutan Batam, David Gultom, mengatakan, kejadian itu terjadi pada Minggu (23/10/2016) sekitar pukul 17.00 WIB. Ketika itu, petugas blok, Wisnu Broto, membuka kamar paviliun A1 untuk mengeluarkan tahanan yang hendak pergi ke warung telepon khusus pemasyarakatan (Wartelsuspas) dan mengganti galon air kamar.

"Seakan-akan mereka (tahanan) itu jahat semua dan punya niat melarikan diri semua. Itulah beban kami setiap hari," kata Kepala Rutan Batam, David Gultom kepada BATAMTODAY.COM, Senin (24/10/2016).

Beban berat petugas rutan itu menghantui setiap hari persoalan yang tidak diinginkan terjadi. Karena dengan 871 jumlah tahanan saat ini, hanya dijaga oleh 14 petugas Kemenkumham di Rutan Kelas 2A Batam.

"14 orang petugas semuanya. Penjagaan hanya 7 orang tiap regu yang bertugas. Satu hari dibagi dua shift jaga," terangnya.

David menambahkan, menjaga 871 orang tahanan di Rutan Batam, pihaknya tidak mendapat bantuan pengamanan dari instansi lain. Petugas bantu yang ada, saat mengawal tahanan yang akan mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Batam. "Tidak ada. Adanya kalau khusus sidang ada dari jaksa dan polisi," terangnya.

Sebelumnya, lima tahanan narkoba di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Barelang, Kota Batam yang mencoba melarikan diri berhasil digagalkan petugas Rutan.

Kelima tahanan berusaha kabur saat petugas blok, Wisnu Broto, membuka kamar paviliun A1 untuk mengeluarkan tahanan yang hendak pergi ke Wartelsuspas dan mengganti galon air kamar pada Minggu (23/10/2016) sekitar pukul 17.00 WIB, setelah terlebih dahulu memukul Wisnu.

"Saat pintu terbuka, tahanan yang berada di paviliun A1 langsung mendorong dan memukul petugas dan berusaha keluar kamar," kata Kepala Rutan Batam, David Gultom, kepada BATAMTODAY.COM, Senin (24/10/2016) pagi.

Ketika itu, sambung David, Wisnu Broto langsung berusuha menutup pintu kamar paviliun A1 tersebut dan langsung menyuruh tamping (tahanan pendamping) bernama Dedi untuk segera melapor ke kepala jaga bernama Dedi K.

"Tamping berlari ke arah kepala jaga dan memberitahukan bahwa ada yang berusaha untuk memberontak. Kepala jaga langsung berlari ke dalam blok dan mengunci pintu paviliun A," ujarnya.

Setelah dilakukan penguncian seluruh pintu, lanjut Kepala Rutan, ternyata sudah ada lima orang tahanan yang sempat lewat dan berusaha untuk kabur dengan memanjat pagar.

Lalu Kepala Jaga, Dedi K, memberitahukan kepada semua anggota melalui HT agar waspada karena lima orang WBP telah lolos dan masih berada di seputaran brengkeng.

Selajutnya, petugas Regu Pengamanan (Rupam) Ahadriadi memberikan tembakan sebanyak dua kali ke udara dan Kepala Jaga, Dadi K beserta anggota Rupam lainnya menyisir brengkeng dimana lokasi yang diduga tempat untuk memanjat tembok.

"Pada saat penyisiran dilakukan, kelima tahanan tersebut ditemukan sudah terkapar. Petugas juga menemukan barang bukti berupa celana yang telah disambungkan antara satu dan yang lain hingga menyerupai tali," terang David Gultom.

Mendapati barang bukti dan lima orang napi yang terluka, Kepala Jaga Dadi K, beserta anggota Rupam mengamankan kelima tahanan tersebut dan langsung membawa ke poliklinik, karena ada yang mengalami luka di bagian kaki.

Kelima tahanan kasus narkoba ini, yakni Al Mufti Bin Sofyan (43), Amizal Bin A Gani (41), Supyanto Bin Kasim (35), Rudi Heryanto Bin Hasan Basri alias Ucok (34), Ibrahim Bin Iskandar (29). Dari tahanan yang mencoba kabur ini, 3 merupakan tahanan pengadilan, 1 tahanan kejaksaan, dan 1 lainnya sudah vonis tapi belum dieksekusi kejaksaan.

Kelima tahanan yang berusaha melarikan diri tersebut sempat ditawat di Rutan dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Embung Fatimah. Pihak Rutan meminta perlindungan pengamanan dari Brimob Polda Kepri dan Polsek Sagulung.

Editor: Udin