Dituntut 14 Tahun Penjara, Oknum Brimob Penikam Bapa Lego Ini Ajukan Pledoi
Oleh : Gokli Nainggolan
Senin | 17-10-2016 | 15:26 WIB
oknum-brimob.gif

Eka Dilona, oknum Brimob Polda Kepri yang didakwa membunuh Anwar alias Bapa Lego, dituntut 14 tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (17/10/2016) siang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Eka Dilona, oknum Brimob Polda Kepri yang didakwa membunuh Anwar alias Bapa Lego, dituntut 14 tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (17/10/2016) siang.

Terdakwa, menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Imanuel Tarigan, sesuai keterangan saksi dan fakta persidangan, unsur pasal 338 KUHP yang didakwakan telah terpenuhi.

"Menyatakan terdakwa terbukti bersalah. Menuntut agar dijatuhi hukuman 14 tahun penjara," ujar Imanuel Tarigan, membacakan amar tuntutan terhadap terdakwa.

Terhadap tuntutan itu, terdakwa didampingi Penasehat Hukum (PH) menyatakan akan mengajukan pledoi atau pembelaan. Mereka, meminta waktu satu minggu untuk menyusun pledoi yang akan dibacakan di persidangan.

"Kami akan ajukan pledoi, tertulis," ujar PH terdakwa dihadapan Majelis Hakim, Tiwik, Endi Nurindra Putra dan Egi Novita.

Sebelumnya, Eka Dilona mengakui menikam Anwar alias Bapak Lego hingga tewas di depan Perumahan Plamo Garden, Batam Center. Setelah itu, ia kembali menikam korban Hendra Agustian Pardosi sebanyak dua kali.

"Pertama saya tikam Anwar di bagian leher, kemudian saya tikam Hendra juga," kata terdakwa Eka Dilona di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (5/9/2016) sore.

Menurut terdakwa, penikaman itu bermula saat ia dan Hendra berkelahi di samping toilet Pujasera Golden Land, Simpang Kara, Batam Center. Awalnya, kata dia, Hendra yang saat itu menghalangi jalan didorongnya, lantas terjadi perkelahian.

"Hendra lari setelah memukul pelipis saya sampai berdarah," ujarnya.

Dalam kondisi dipengaruhi alkohol dan pelipis berdarah, terdakwa yang hendak berobat ke rumah sakit kembali bertemu dengan korban Hendra di depan Perumahan Plamo Garden, tak jauh dari lokasi Pujasera Golden Land. Ia kemudian menghampiri Hendra dan langsung melakukan penikaman terhadap Anwar dan Hendra.

"Korban Anwar itu berdiri di samping Hendra. Saya spontan melakukan penusukan karena berpikir dia temannya Hendra yang ikut mengeroyok saya di Pujasera itu," jelasnya.

Editor: Udin