Laporan Warga Baloi Kolam ke Polisi Militer, Ini Komentar Dandim 0316 Batam
Oleh : Romi Chandra
Senin | 26-09-2016 | 18:50 WIB
pm.jpg

lustrasi pos pengaduan Polisi Militer. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dandim 0316/Batam Letkol Inf Andrean Nanang Dwi menilai laporan yang dibuat warga Baloi Kolam ke Polisi Militer merupakan hak mereka. Dandim juga memastikan, anggotanya yang tergabung dalam Tim Terpadu tidak ada yang membawa peluru hampa saat turun ke Baloi Kolam.

Menurut Andreas, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggota terkait tuduhan melakukan penembakan tersebut. "Dari awal sebelum berangkat, kita sudah melakukan pemeriksaan, termasuk juga dengan senjata yang dibawa," terangnya.

Dilanjutkan, dari Kodim sendiri saat kejadian tidak ada yang membawa senjata. Hanya saja, beberapa personil dari 134 yang membawa senjata dengan peluru hampa untuk berjaga-jaga.

"Yang bawa senjata api anggota 134. Masing-masing dari mereka membawa lima butir peluru hampa," lanjunya.

Selain itu, dilihat dari bekas luka, bukan seperti terkena tempakan senjata api meskipun dari peluru hampa. Pihaknya juga sudah mengecek ke dokter yang memeriksa warga yang terkena tembakan tersebut.

"Dokter menjelaskan ke kita hasil rontgen tidak ada benda asing di dalam kulit dan tidak bisa memastikan luka tersebut akibat pecahan proyektil," tambah Andreas.

Anggota Tim Terpadu mengeluarkan tembakan peringatan tutur Andreas, dikarenakan tindakan masyarakat lebih dulu anarkis.

"Beberapa anggota Satpol PP sudah keburu dicekik dan anggota juga ikut menjadi korban. Tidak mungkin tembakan peringatan dikeluarkan kalau masyarakat tidak memulai anarkis. Saya tegaskan, tembakan peringatan dikeluarkan untuk membubarkan massa yang anarkis," tegasnya.

Dengan kata lain, tim terpadu yang turun saat itu sudah melakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Bangsa kita ini adalah negara hukum dan punya azas demokrasi. Untuk penyampaian aspirasi, salurkan ke instansi berwenang. Soal lahan misalnya, ajukan ke BP Batam. Kita ikut turun karena diminta bantuan dalam Tim Terpadu. Jangan dijadikan bangsa berbudaya premanisme dengan mengedepankan masa dan anarki. Kita lihat kemarin itu anak-anak juga ikut melempar batu, ini sangat tidak mendidik," tuturnya.

Kodim sendiri sudah diminta Polresta Barelang untuk menhadirkan saksi tentang kejadian di Baloi Kolam tersebut. "Untuk mengetahui siapa yang salah, biarkan semua diproses secara hukum. Kita juga diminta Polres menghadirkan saksi tentang kejadian, karena satu orang anggota menjadi korban. Begitu juga dengan anggota Satpol PP," pungkasnya.

Editor: Udin