Tiga Korban Dilarikan ke RSAB

PT SMOE Indonesia Akui Laka Kerja di Perusahaannya
Oleh : Hadly
Sabtu | 17-09-2016 | 17:26 WIB
evakuasikorban.jpg

Evakuasi korban ledakan di PT SMOE Indonesia Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Manajemen PT SMOE Indoensia  membenarkan terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan yang berada di pesisir timur Pulau Batam itu. Kecelakaan akibat ledakan yang terjadi pada blind flange pipa, Jumat (16/9/2016).

"Iya benar terjadi ledakan dan laka kerja. Tapi korban sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit Awal Bros," kata Asisten Safety Manager PT SMOE Indonesia, Pembalesan Tarigan, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (17/9/2016).

Pembalesan Tarigan juga membantah ledakan dan kecelakaan kerja tersebut terjadi di proyek PT Siemens. Ia mengungkapkan, luka yang terjadi pada tiga korban tidak ada yang serius. Bahkan, dua diantaranya hari ini sudah diizinkan pulang oleh dokter Rumah Sakit Awal Bross.

"Satu orang lagi masih berada di Rumah Sakit. Hari ini rencananya sudah bisa pulang. Tapi menunggu keputusan dokter," paparnya.

Ketiga korban tambahnya kembali akan diberikan waktu istirahat sampai kondisinya sudah membaik. "Korban akan kita istirahatkan dulu sampai dokter mengatakan kondisinya sudah baik dan bisa melajukan aktifitas (kerja)," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan yang cukup kuat di  PT SMOE Indoensia, di Kawasan Industri Kabil, Kecamatan Nongsa pada Jumat (16/9/2016). Akibatnya terjadi laka kerja tersebut, tiga pekerja terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bross.

"Ledakan yang terjadi cukup kuat. Pintu office sampai getar," kata sumber terpercaya BATAMTODAY.COM, Sabtu (17/9/2016) pagi.

Sumber mengatakan, proyek yang sedang dikerjakakan merupakan project milik PT Siemens. Ketika itu, testing pada salah satu pipa sudah selesai dilakukan. Namun tekanan pada pipa masih ada.

Sedangkan Asisten Safety Manager PT SMOE Indonesia, Pembalesan Tarigan mengatakan, dugaan awal terjadinya laka kerja berasal dari penutup pipa yang mengakibatkan terjadinya ledakan. "Tapi masih kita lakukan investigasi penyebabnya," tuturnya.

Editor: Yudha