Teken MoU dengan Kementerian PUPR

Kualitas dan Pertumbuhan Jalan di Batam Jadi Salah Satu Prioritas BP Batam
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 16-09-2016 | 13:02 WIB
MoU-jalan-BP-Batam1.jpg

Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hadianto W. Husaini usai menandatangani MoU perawatan dan pembangunan jalan dan jembatan, di Nongsa Point Marina (NPM) Resort, Kamis (15/9/2016).

BATAMTODAY.COM, Batam - Kualitas dan pertumbuhan jalan di Batam menjadi salah satu prioritas BP Batam untuk menjadikan Batam sebagai kawasan berdaya saing di antara kawasan sejenis di kawasan Asia Pasifik. Karena jalan merupakan salah satu aset yang mampu mendukung pertumbuhan investasi di Batam, terutama jalan menuju ke pelabuhan.

Badan Pengusahaan (BP) Batam pun telah menandatangani MoU dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait penggunaan, pemeliharaan, pembangunan jalan nasional dan Jembatan Barelang.

MoU ini terjalin antara BP Batam melalui Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, dan ditandatangani Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hadianto W. Husaini di Nongsa Point Marina (NPM) Resort, Kamis (15/9/2016).

"MoU ini adalah bagian dari upaya pencapain hasil dan target baru BP Batam. Kami ingin terus meningkatkan kualitas Batam agar menjadi kawasan berdaya saing di antara kawasan sejenis di kawasan Asia Pasifik," ujar Hatanto Reksodipoetro.

BP Batam memprediksi, arus lalu lintas menuju pelabuhan akan semakin tinggi setiap tahunnya. Karena itu, volume penggunaan jalan nasional yang menuju pelabuhan penyeberangan juga akan meningkat seiring dengan kebutuhan jasa pelabuhan.

"Progres pertumbuhan Batam sangat tinggi. Karena itu selama beberapa tahun ke depan jalan akan menjadi prioritas utama," ungkapnya.

Melihat potensi kebutuhan tersebut, BP Batam menargetkan pertumbuhan jalan sebesar 25 persen. Dia berharap, dengan adanya MoU pemeliharaan dan pembangunan jalan ini target tersebut bisa dikejar. Dengan demikian, Batam akan mampu menjadi kawasan yang berdaya saing.

"Perlu adanya relevansi upaya yang dilakukan untuk menjadikan Batam menjadi kawasan berdaya saing tinggi," imbuhnya.

Dia juga berharap, kerjasama antara BP Batam dan Kementerian PUPR tak hanya sebatas jalan. BP Batam juga akan mencanangkan kerjasama pembangunan rumah rakyat di atas lahan yang akan disediakan BP Batam. Rencananya rumah rakyat yang dibangun adalah hunian vertikal.

"Ke depan paradigma pembangunan perumahan akan secara vertikal demi mendukung nawacita pemerintah pusat untuk kesejahteraan rakyat," paparnya.

Sementara itu Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hadianto W. Husaini mengatakan, MoU tersebut merupakan bentuk realisasi gotong royong sebagai ujung tombak menghadapi daya saing di kawasan Asia Pasifik.

"Memang, langkah baiknya adalah mempererat hubungan antara Kementrian dengan BP Batam," ujarnya.

Kementerian PUPR sangat antusias untuk membantu BP Batam meningkatkan kapasitas Batam dalam rangka peningkatan daya saing kawasan. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur modern, seperti kelistrikan, pelabuhan dan jalan.

Kementerian PUPR memiliki Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Badan tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah Batam. Dukungan juga diberikan dengan membangun flyover di Simpang Jam dan ke depan flyover Simpang Kabil.

"Yang penting, untuk meningkatkan daya saing Batam, perlu sinergitas antara pemerintah daerah dan BP Batam, terutama dalam pembangunan," tuturnya.

Editor: Udin