Warga Kabil Batam Hentikan Paksa Aktivitas Cut and Fill
Oleh : Hadli
Kamis | 15-09-2016 | 08:50 WIB
trukdistopwarga.jpg

Foto puluhan truk dan sebuah beko serta sebuah buldoser yang dihentikan beraktivitas oleh warga. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Kavling Lama, Kabil, Kecamatan Nongsa Batam menghentikan aktivitas pemotongan dan pengangkutan tanah (cut and fill) bauksit di sekitar wilayah tersebut karena dinilai telah merusak lingkungan dan membahayakan keselamatan pengendara, Rabu (14/9/2016).

"Truk-truk besar ini mengangkut tanah tanpa ditutup dan dibersihkan. Akibatnya tanah tercecer di jalan dan membahayakan masyarakat," kata tokoh pemuda setempat, Lis Azrusman di lokasi cut and fill, Rabu (14/9/2016).

Aksi serentak dari puluhan masyarakat tersebut dilakukan mulai sekitar pukul 08.00 WIB. Selain dari masyarakat, sejumlah anggota Ditpam BP Batam, dan Kepolisian juga turut mengamankan lokasi.

Lis mengatakan, saat musim hujan banyak pengendara motor mengalami kecelakaan akibat jalan licin. Saat kemarau, debu beterbangan dan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.

"Lokasi ini dekat dengan pemukiman. Seharusnya ikuti aturan. Sudah banyak pengendara jatuh sampai patah tangan. Saat kemarau banyak yang sesak nafas akibat debu," kata dia.

Truk yang beraktifitas berukuran besar (6 ban). Tanah bouksit itu diangkut ke kawasan Ocarina Batam Center dan Harbourbay Batuampar dan ditimbun dalam kegiatan reklamasi pantai.

Menurut Lis, kondisi jalan saat ini sudah sangat mengganggu masyarakat sehingga warga sekitar berinisiatif untuk menghentikan paksa kegiatan Cut and Fill tersebut.

"Sempat terjadi penolakan oleh mereka yang melakukan kegiatan. Tapi akhirnya mereka menuruti kemauan masyarakat untuk tidak beroperasi lagi," kata dia.

Kapolsek Nongsa, Kompol S. Dalimunthe mengatakan anggotanya turun ke loksi untuk mengamankan situasi sehingga tidak terjadi keributan dua belah pihak.

"Kami mengamankan saja. Itu aksi sepontan dari masyarakat karena memang kita lihat merusak lingkungan," kata dia.

Editor: Dardani