Mantan Napi Ini Tewas Bunuh Diri di Jodoh

Polisi masih Dalami Penyebab Dedi Nekat Akhiri Hidupnya
Oleh : Romi Chandra
Senin | 05-09-2016 | 14:42 WIB
ilustrasi-bunuh-diri1.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Entah apa yang merasuki pikiran Dedi Faisal (40), pria yang baru sekitar satu bulan merasakan kembali udara bebas setelah di penjara 6 tahun lebih. Dia justru nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di dalam ruko yang merupakan PT Nes Travel, Komplek Jaya Putra Blok C1 Nomor 1, Jodoh, Batuampar, Minggu (4/9/2016) pagi.

Kanit Reskrim Polsek Batuampar, AKP Kahardani, mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki motif atau penyebab Dedi nekat megakhiri hidupnya. Ia bunuh diri dengan cara gantung diri meggunakan seutas kabel antena TV.

Dijelaskan Kahardani, Dedi pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Ratna Sari, yang berniat membuka kantor di pagi hari. Dedi sendiri sejak bebas dari penjara bulan Agustus lalu, tidur di kantor travel yang merupakan milik keluarganya.

"Saat saksi (Sari) datang, pintu terkunci dari dalam. Ia memanggil pamannya itu (Dedi), tapi tidak ada yang menjawab dati dalam. Kemudian ia pergi mencari duplikat kunci ke rumah keluarganya di Seipanas, tapi kunci juga tidak ada," ungkap Kahardani, Senin (5/9/2016).

Sari kembali ke kantor tersebut untuk memastikan. Ternyata, ia melihat dari luar jendela bahwa duplikat kunci itu tergantung di pintu dari dalam. Kemudian Sari mencoba mendobrak dan mencongkel pintu menggunakan kunci motor.

"Begitu berhasil masuk, Sari langsung mengecek situasi di dalam kantor. Ternyata ia mendapati pamannya sudah tergantung di jalan menuju kamar mandi," terang Kahardani. "Temuan itu langsung dilaporkan ke pihak kita." tambah Kahardani.

Sejauh ini, pihaknya belum mendapat keterangan apa motif yang membuat Dedi nekat mengakhiri hidupnya. "Kita periksa saksi dan keluarga, Dedi tidak pernah cerita apakah memiliki masalah atau bagaimana. Yang jelas ia baru bebas dari penjara karena tersandung kasus narkoba," jelasnya.

Selain itu, dari hasil visum luar, juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dari keterangan saksi, Dedi juga tidak mekiliki riwayat sakit.

"Dari hasil visum luar sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh. Dugaan bunuh diri juga diperkuat dengan tanda-tanda keluarnya sperma dari alat kelamin, dan terdapat bekas jeratan di leher. Tubuhnya juga dalam keadaan kaku. Keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi, sehingga setelah visum selesai, jenazah langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan," pungkasnya.

Editor: Dardani