Nurdin Basirun Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Mantan Presiden Singapura
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 26-08-2016 | 14:28 WIB
nurdin-belasungkawa1.jpg

Gubernur Nurdin Basirun mengisi buku duka yang disiapkan pihak konsulat dengan disaksikan Konsul Singapura di Batam, Gavin Chay. 

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan Presiden Singapura S.R. Nathan dengan mendatangi langsung kantor Konsulat Singapura di Gedung Sumatera Promotion Center (SPC), Batam Center, Kota Batam, Jumat (26/8/2016).

Tiba di Gedung SPC sekitar pukul 10.00 Wib, Nurdin Basirun yang didampingi Sekretaris Dispenda Kepri Faturrahman, staf khusus Bali Dalo dan Yanto, langsung memasuki ruang duka dan mengisi buku duka yang disiapkan pihak konsulat.

"Provinsi Kepulauan Riau beserta masyarakat turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya mantan Presiden S.R. Nathan. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan amal ibadahnya," tulis Nurdin di buku duka.

Mantan Presiden Singapura S.R. Nathan wafat pada Senin (22/8/2-16). Pemakaman kenegaraan akan dilakukan secara terbatas di Singapura.

Pihak Konsulat Singapura memberikan kesempatan kepada masyarakat Kepri yang ingin menyampaikan ungkapan duka cita dengan menyediakan buku belasungkawa yang bisa diisi mulai tanggal 23-26 Agustus 2016 bertempat di kantor Konsulat Singapura di Gedung Sumatera Promotion Center (SPC), Batam Center, Kota Batam.

Usai mengisi buku duka, Nurdin melakukan pertemuan singkat dengan Konsul Singapura di Batam, Gavin Chay. Dalam pertemuan tersebut, Nurdin Basirun meminta pemerintah Singapura untuk meningkatkan investasi di Provinsi Kepri. Nurdin menjamin Kepri aman untuk investor asing, termasuk dari demo buruh.

"Singapura harus bantu kami untuk mengarahkan para investor asing berinvestasi di Kepri. Mari kita bicarakan dengan lebih spesifik. Tak perlu acara dan pertemuan besar dengan ceremony-ceremony yang mewah, tapi tak ada hasil. Lebih baik bertemu sederhana saja tetapi hasilnya mendatangkan investor," ungkap Nurdin.

Menanggapi permintaan Nurdin Basirun, Gavin Chay mengatakan akan terus membantu Kepri dengan mengajak para calon investor asing berinvestasi di Kepri. Apalagi, menurut Gavin, dekatnya jarak Singapura dan Kepri harusnya bisa membuat investasi di Kepri maju pesat.

Namun, Gavin mengungkapkan beberapa hal yang membuat calon investor asing ragu menanam modal di Kepri. Diantara belum jelasnya aturan FTZ dan KEK, tumpang tindihnya aturan Pemko Batam dan BP Batam, dan belum maksimalnya kepastian pengurusan perizinan serta upah buruh Batam yang tinggi.

"Apabila beberapa keraguan investor tersebut terjawab, kami yakin banyak yang datang ke Kepri. Apalagi jarak antara Kepri dan Singapura yang dekat. Hanya saja, beberapa hal di atas membuat investor wait and see," jelas Gavin.

Untuk itu Gavin meminta Nurdin segera menindaklanjuti surat dari Menteri Luar Negeri Singapura beberapa waktu lalu, yang mengundang Nurdin secara khusus untuk membicarakan berbagai hal terkait hubungan Singapura dan Provinsi Kepri.

"Kami menyambut baik. Terima kasih untuk undangan tersebut. Sekitar bulan September 2016 ini kami akan ke sana. Saya akan bawa SKPD terkait, seperti penanaman modal, pariwisata dan perizinan," janji Nurdin.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Nurdin kembali menegaskan kepada Gavin untuk terus berjuang, termasuk ke pemerintah pusat, agar investasi di Provinsi Kepri meningkat kembali.

Editor: Dardani