Tak Gunakan Life Jackets, Penumpang Pompong Sekupang-Belakangpadang Resah
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 22-08-2016 | 12:50 WIB
pompong-di-sekupang.jpg

Dari ratusan pompong yang menyandar di pelabuhan pancung tujuan Batam-Belakangpadang, tidak satupun terlihat menggunakan life jackets. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tenggelamnya perahu kecil atau yang biasa disebut pompong yang menewaskan 14 orang penumpang dari Tanjungpinang menuju Pulau Penyengat, disebabkan beberapa faktor.

Salah satunya pengawasan yang kurang insentif oleh instasi terkait dalam Stadar Operasional Pelayaran, sehingga menjadi bumerang bagi pemerintah terkait. Karena saat ditemukan, satu persatu jenazah tidak ada yang menggunakan life jackets. Artinya, trasportasi pompong jauh dari kata keselamatan bagi para penumpang.

Tidak hanya di Tanjungpinang, trasportasi laut tersebut juga ada di Batam menuju Belakangpadang. Namun dari ratusan pompong yang menyandar di pelabuhan pancung, tidak satupun terlihat menggunakan life jackets. Sehingga hal inilah yang dikhawatirkan para pengguna trasportasi pompong antar pulau tersebut,

Sri Astuti ini misalnya, mengaku kini resah ketika menumpangi pompong Batam-Belakangpadang. "Kejadian tenggelamnya pompong di Tanjungpinang membuat saya takut menggunakan trasportasi ini. Tapi hanya ini trasportasi yang ada," katanya di Pelabuhan Pancung Batam.

Ia pun mengaku belum pernah melihat pemerintah terkait mengawasi langsung operasi trasportasi pompong itu. Bahkan ia mengaku kalau life jackets tidak satupun terlihat di dalam perahu kecil tersebut.

"Tidak pernah saya lihat ada life jackets pengaman bagi penumpang, ketika dalam bahaya di laut. Saya harap pemerintah mengantisipasi hal itu, agar yang terjadi di Tanjungpinang tidak terulang kembali," pungkasnya.

Editor: Udin