Ani Muslimah, Kepala Sekolah Baru SMA Kartini
Oleh : Tsamara Nurshiba Randhika
Sabtu | 13-08-2016 | 08:12 WIB
kepseksmakartini.jpg

Kepala Sekolah SMA Kartini Batam lama Dra Hj Retno Winaryati (kanan) menyerahkan posisinya kepada Ani Muslimah. (Foto: Tsamara)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tongkat estafet posisi Kepala Sekolah SMA Kartini Batam berganti, dari Dra Hj Retno Winaryati kepada Ani Muslimah, SS. Serah terima pergantian posisi itu dilakukan di  lapangan SMA Kartini Batam, Jumat (12/08/2016).

 

Acara serah terima itu dirangkai dengan upacara bendera dan pemberian cendra mata untuk guru senior. Seusai menerima amanah menjadi orang nomor satu di SMA Kartini, Ani Muslimah mengatakan, ada tiga kriteria yang harus diraih agar dapat menduduki jabatan tersebut, yaitu akademis, kualifikasi sosial, dan ajar mengajar.

“Ibu merasa masih banyak kekurangan, jadi masih harus banyak belajar. Untuk kualifikasi Ibu sudah masuk dalam kategori antara lain, guru berprestasi tinggat lingkungan YKB pada tahun 2014 dan 2015, guru berprestasi se-Kota Batam pada tahun 2013, dan alhamdulilah pada saat uji kopetensi guru beberapa bulan lalu ibu mendapatkan nilai tertinggi se-Kota Batam. Dan dalam hal ini membawa ibu ke pelatihan Instruktur Nasional untuk meningkatkan uji kopetensi guru di Kota Batam.” papar Ani Muslimah.

Sementara itu, sebagai sosok yang telah 12 tahun memimpin SMA Kartini, Retno Winaryati mengungkapkan suka dukanya.

“Suka duka ibu selama menjabat sebagai kepala sekolah dari tahun 2005-2016 belum pernah terjadi sebelumnya di lingkungan YKB (Yayasan Keluarga Batam) seorang kepala sekolah menjabat selama 4 periode 12 tahun. Namun, bukan masalah luar biasa tetapi itu merupakan sebuah amanah yang ibu jalani dengan enak, nyaman dan senang. Bahwa jabatan itu bukan untuk di minta melainkan dari Allah melalui atasan. Tetapi selama ibu menjabat lebih banyak sukanya daripada dukanya” ujar Retno winaryati.

Harapan dari kepala sekolah yang lama kepada kepala sekolah yang baru bahwa dipimpinan selanjutnya SMA Kartini harus lebih maju, harus lebih cerdas anak-anaknya, harus lebih banyak lagi kegiatannya, harus lebih berprestasi di akademik maupun non-akademik. Jadi, the best untuk Karhisu, the best untuk anak-anak, dan the best untuk guru-guru, dan the best untuk Ibu Ani muslimah.

Editor: Dardani