Ekspor Capai USD 679 Juta, Industri Kerajinan Indonesia Semakin Dilirik Dunia
Oleh : Redaksi
Senin | 05-05-2025 | 12:04 WIB
lepas-ekspor.jpg
Pelepasan ekspor ke Belanda dengan nilai transaksi USD 20.596 (sekitar Rp 346 juta), terdiri dari produk lampu, cermin, dan dekorasi rumah lainnya. (Foto: Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kinerja industri kerajinan Indonesia semakin mengukuhkan eksistensinya di pasar global. Sepanjang 2024, sektor ini berhasil mencatat nilai ekspor sebesar USD 679 juta, dengan negara tujuan antara lain Amerika Serikat, Jepang, China, Taiwan, dan Belanda. Pencapaian tersebut menunjukkan daya saing produk kerajinan nasional kian diakui dunia.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menegaskan pemerintah terus mendorong perluasan pasar ekspor bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) melalui berbagai langkah strategis.

"Kami secara konsisten memfasilitasi pelaku IKM kerajinan untuk tampil di pameran internasional, serta memberikan pendampingan dan pelatihan agar mereka mampu menembus pasar global," ujar Reni di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Salah satu IKM yang berhasil menorehkan prestasi ekspor adalah CV Palem Craft asal Bantul, Yogyakarta. Perusahaan ini baru saja melepas ekspor ke Belanda dengan nilai transaksi USD 20.596 (sekitar Rp 346 juta), terdiri dari produk lampu, cermin, dan dekorasi rumah lainnya.

"Pencapaian ekspor ini menjadi simbol keberhasilan pelaku IKM dalam menjawab tantangan pasar internasional. Kami memberikan apresiasi tinggi kepada CV Palem Craft yang secara konsisten menambah jaringan pembeli global," ungkap Reni.

Selain menciptakan produk berkualitas ekspor, CV Palem Craft juga turut berperan dalam peningkatan ekonomi lokal. Saat ini, perusahaan tersebut mempekerjakan 40 pegawai tetap dan melibatkan lebih dari 500 perajin saat pesanan meningkat. Perusahaan juga bermitra dengan petani dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa untuk penyediaan bahan baku.

"Kisah CV Palem Craft menunjukkan bagaimana industri kerajinan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat secara inklusif," imbuh Reni.

CV Palem Craft merupakan salah satu peserta pameran internasional Ambiente 2025 di Messe Frankfurt, Jerman, yang berlangsung 7-11 Februari lalu. Keikutsertaan tersebut merupakan bagian dari program fasilitasi Kemenperin yang telah dilaksanakan sejak 2008.

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menyampaikan kesuksesan CV Palem Craft menembus pasar Eropa merupakan buah dari kombinasi antara kualitas produk, pendampingan intensif, serta karakter produk yang khas. "Kami percaya produk kreatif Indonesia bisa bersaing secara global jika diberi akses dan pembinaan yang tepat. CV Palem Craft adalah bukti nyata dari hal tersebut," kata Budi.

Budi juga menambahkan, keberhasilan ekspor CV Palem Craft tak lepas dari legalitas dan sertifikasi internasional yang dimilikinya, seperti ISO 9001:2008, VLK, BSCI, SAA, dan UL, yang memperkuat kepercayaan buyer internasional terhadap mutu dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Owner CV Palem Craft, Deddy Effendy, menjelaskan produk-produk yang diekspor mengusung konsep ramah lingkungan dan keberlanjutan. Mereka menggunakan bahan alami seperti bambu, biji mahoni, lidi, rumput rayung, pisang, bahkan limbah seperti batu apung dan kulit jagung.

"Kami mengolah bahan-bahan sederhana menjadi dekorasi bernilai tinggi yang menggabungkan estetika modern dan kekayaan lokal," terang Deddy.

Dengan keberhasilan ini, Kemenperin berharap semakin banyak IKM Indonesia yang termotivasi untuk menjangkau pasar ekspor dan membawa kerajinan lokal mendunia.

Editor: Gokli