Pendaftaran Dibuka hingga 31 Mei 2025, Pendidikan Vokasi KKP Diminati Ribuan Calon Taruna Taruni
Oleh : Redaksi
Senin | 05-05-2025 | 16:04 WIB
taruna-kkp.jpg
Pendaftaran Pendidikan Vokasi KKP masih dibuka hingga 31 Mei 2025. (Foto: KKP)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Minat generasi muda untuk menempuh pendidikan tinggi vokasi di sektor kelautan dan perikanan terus meningkat. Hingga 30 April 2025, tercatat sebanyak 2.287 calon taruna dan taruni telah mendaftar di satuan pendidikan tinggi di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang hanya menyediakan kuota sebanyak 1.650 orang untuk tahun ajaran 2025/2026.

Penerimaan tahun ini difokuskan bagi anak-anak dari pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, serta pelaku pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

"Kami mengapresiasi antusiasme luar biasa dari para calon peserta didik, dan berkomitmen menyediakan pendidikan vokasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman, inovatif, serta sesuai dengan kebutuhan industri masa depan," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Sebaran pendaftar mencakup 10 politeknik kelautan dan perikanan serta satu akademi komunitas, yakni Politeknik AUP Jakarta, Politeknik KP Pangandaran, Politeknik KP Sorong, Politeknik KP Bitung, Politeknik KP Dumai, Politeknik KP Bone, Politeknik KP Sidoarjo, Politeknik KP Jembrana, Politeknik KP Karawang, Politeknik KP Kupang, serta AK-KP Wakatobi.

Nyoman menambahkan bahwa peningkatan kebutuhan global terhadap pangan laut yang aman dan berkelanjutan menuntut peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di sektor kelautan dan perikanan. Pendidikan vokasi, menurutnya, menjadi tulang punggung dalam mencetak tenaga profesional yang mampu mengelola sumber daya kelautan secara bertanggung jawab.

Di samping fokus pada peningkatan kualitas, BPPSDM KP juga menjamin proses penerimaan taruna dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta mengedepankan prinsip keadilan. Komitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan, perundungan, dan diskriminasi ditegaskan menjadi prioritas.

"Kami memperkuat sistem pembinaan karakter di setiap satuan pendidikan agar peserta didik tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan mampu mengembangkan potensi terbaiknya," tegas Nyoman.

Proses seleksi meliputi tahapan administrasi, ujian akademik, pemeriksaan kesehatan, hingga wawancara. Keseluruhan proses dilaksanakan secara objektif dengan menjunjung nilai meritokrasi. Pendaftaran masih dibuka hingga 31 Mei 2025, dan informasi lebih lanjut tersedia di laman resmi https://pentaru.kkp.go.id.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya penguatan kualitas SDM sebagai pilar utama dalam mendorong percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan, khususnya melalui penerapan ekonomi biru.

Editor: Gokli