Polisi Gagalkan Keberangkatan 189 Calon TKI Ilegal
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 03-08-2016 | 17:00 WIB
tki-ilegal-lakota.jpg

Ratusan TKI ilegal saat diamankan di Mapolresta Barelang. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah dilakukan pendataan, Polresta Barelang berhasil menggagalkan upaya keberangkatan 189 orang yang akan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia dalam penggrebekan tempat penampungan di Taman Lakota Blok E nomor 03 Batam Center, Selasa (2/8/2016).

Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Memo Ardian mengatakan, para calon TKI ilegal tersebut sebagian besar berasal dari Madura, Jawa Barat dan Surabaya. Mereka terdiri dari 100 orang laki-laki dan sisanya adalah perempuan.

Dalam hal ini, lanjutnya, modus yang dilakukan, mereka berangkat melalui Batam ke Malaysia menggunakan paspor pelancong. Namun perlu dipertanyakan terkait pembuatan paspor tersebut apakah menggunakan dokumen sesuai prosedur atau bukan.

"Dari keterangan yang didapat, mereka kebanyakan tidak tamat SD sehingga dokumen untuk pembuatan paspor secara prosedur sulit dilakukan. Kemungkinan besar paspor asli namun legalitas dokumennya dipertanyakan. Mereka juga mengakui tidak memiliki dokumen," ungkap Memo, Rabu (3/8/2016).

Namun tambahnya, dalam penggrebekan tersebut pihaknya tidak menemukan penanggung jawab penampungan. Dari pemeriksaan, para calon TKI ilegal hanya mengetahui perekrut di Jawa berinisial D dan S. Sementara siapa yang menampung setiba di Batam, mereka tidak tahu.

"Kita sudah periksa satu-satu dari mereka (calon TKI ilegal). Mereka tidak ada yang mengaku mengetahui siapa penampungnya di sini. Kita lihat dari tempat penamounganya sangat tidak layak. Satu ruko dengan tiga lantai ditempati 200 orang. Makannya bagaimana? Istirahatnnya bagaimana? Kasihan kita," tambah Memo.

Saat ini, pihaknya juga tengah berkordinasi dengan Dinas Sosial serta BP4TKI untuk proses selanjutnya. "Hari ini juga akan kita serahkan ke penampungan Dinas Sosial. Kita juga koordinasi dengan BP4TKi untuk pemulangan mereka," lanjutnya.

Sementara untuk perekrut mereka di Jawa terang Memo, akan dilakukan penyelikan lebih lanjut. "Sekarang kita proses untuk kepulangan mereka. Nanti akan kita lakukan penyelidikan tentang siapa perekrut mereka," pungkas Memo.

Editor: Dodo