RSBP Batam Sosialisasi Kesehatan Jantung

Begini Cara Penanganan dan Deteksi Dini Serangan Jantung
Oleh : Roni Ginting
Senin | 01-08-2016 | 10:26 WIB
RSBP-Batam1.jpg

Sosialisasi deteksi gangguan listrik jantung yang dapat menyebabkan stroke  dengan tema "Kenali Irama Jantung Anda dan Cegah Jantung" di atrium Mega Mall, Minggu siang (Foto: Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang Batam mengadakan sosialisasi deteksi gangguan listrik jantung yang dapat menyebabkan stroke  dengan tema "Kenali Irama Jantung Anda dan Cegah Jantung" di atrium Mega Mall, Minggu siang (31/7/2026).

Plh Direktur RSBP, Ferry N Pamungkas, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kampanye secara nasional dan dunia mengenai deteksi irama jantung. Menurutnya penyakit jantung merupakan penyakit mematikan pertama yang paling banyak dialami. Dengan kegiatan ini Ferry berharap dapat memberikan edukasi, pengetahuan bagi masyarakat bagaimana penanganan dan mengetahui deteksi dini bagi penderita atau terserang penyakit jantung.

Ferry menambahkan, dengan kegiatan tersebut juga mengenalkan pelayanan pelayanan yang dimiliki oleh RSBP. Pada sdosialisasi tersebut, pihaknya juga menyediakan alat rekam jantung (elektrokardiografi) gratis dengan pembacaan hasil dan saran oleh tenaga ahli.

"Sasaran acara kali ini para pengunjung dan sampai saat pembukaan sudah lebih dari 100 orang peserta yang ingin rekam jantung," katanya.

Sementara itu, spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Afdhalun Hakim dalam kesempatannnya memaparkan deteksi gangguan jantung dan memberikan pelatihan kepada pengunjung tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Menurutnya pelatihan yang diberikan agar mampu mengetahui saat menghadapi orang yang mengalami henti jantung dan bagi masyarakat awam dapat juga melakukan deteksi irama jantung untuk pertolongan pertama.

Dalam penjelasannya, Afhdalun mengatakan menolong orang terkena serangan jantung dapat dilakukan, pertama yakinkan diri sebagai penolong yang aman.

"Yakinkan diri kita sebagai penolong pada saat itu aman, lihat bagaimana korban terjatuh," katanya.

Kedua, segera sadarkan korban dengan menggoyangkan tubuh dan memanggil namanya. Ketiga, Melihat detak jantung pada bagian dada dan menilai pernapasan korban dengan durasi 5-10 detik.

"Deteksi dini serangan jantung dapat dilakukan dengan meraba urat nadi pada bagian leher korban, ketika telah yakin korban mengalami serangan jantung kemudian tekan bagian dada," ungkapnya.

Ia menambahkan, seseorang yang mudah terkena gangguan listrik jantung diantaranya pernah mengalami darah tinggi, gagal jantung, jantung koroner , penyakit gondok atau gangguan hiperteroid, dan sebagainya.

"Ketika seseorang memiliki riwayat dan rekam jantung itu mudah diketahui," pungkasnya.

Heri, salah seorang pengunjung menyambut baik acara yang digelar oleh RSBP. ia beranggapan sosialisasi tersebut dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat.

"Saya berterima kasih kepada RSBP  yang telah mengadakan acara deteksi dini jantung dan irama jantung semoga ke depan dapat terus dilakukan sosialisasi seperti ini," ungkapnya.

Editor: Udin