Waduh, BPOM Kepri Tak Punya Data Peredaran Vaksin Palsu di Batam
Oleh : Hadli
Rabu | 13-07-2016 | 15:14 WIB
setia-murni-vaksin-konpers.jpg

Setia Murni, Kepala BPOM Kepri memberikan penjelasan mengenai peredaran vaksin palsu di Batam. (Foto: Hasli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provensi Kepri tidak bisa memastikan berapa jumlah vaksin terduga palsu yang sudah beredar melalui dua sarana pelayanan kesehatan di Batam, Kimia Farma dan Klinik BMC.

"Dua sarana pelayanan kesehatan itu apotek Kimia Farma dan Klinik BMC (Batam Medical Center)," kata Setia Murni, Kepala BPOM Kepri di Batam dalam konferensi pers bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Dinkes Kota Batam dan pihak Polda Kepri, Rabu (13/7/2016).

Ia menjelaskan, pemeriksaan pada sarana pelayanan kesehatan Kimia Farma di Batam Center tidak menemukan adanya vaksin yang diduga palsu. Namun dia memastikan pihaknya mengantongi dokumen pembelian (transaksi) vaksin terduga palsu di apotek tersebut. "Kimia Farma dilakukan oleh oknum bukan manajemen Kimia Farma," tuturnya.

Pada Klinik BMC yang berada di kawasan Nagoya, tambahnya, hanya ditemukan 1 botol vaksin yang diduga palsu dan sudah diamankan. Namun tidak dapat dilakukan pengujian karena untuk mendapatkan hasil uji harus menggunakan enam botol.

Dari Klinik MBC yang diduga telah menjual vaksin palsu selama ini, BPOM tidak dapat memastikan berapa vaksin yang sudah tertanam pada tubuh bayi di Batam, termasuk dari Apotik Kimia Farma.

"Kami tidak dapat pastikan berapa, karena pada saat kami minta data di Klinik BMC tidak kami temukan. Kami hanya berhasil mengamankan satu botol vaksin (pentabio), itu yang penting," kata dia menjawab BATAMTODAY.COM kembali.

Vaksin-vaksin itu, kata Setia Murni tidak diperoleh melalui distributor, melainkan dari jasa perorangan. "Pemilik atau pengelola mengaku tidak tau yang dilakukan oknum dokter. Untuk di Kimia Farma dilakukan oknum di sana," ujarnya.

Temuan terduga penjualan vaksin palsu yang dilakukan pelayanan kesehatan anak perusahaan BUMN dan swasta tersebut diserahkan BPOM kepada Dinas Kesehatan dan pihak Polda Kepri untuk melakukan penyelidikan ke ranah hukum.

Baca: Awas! Ada Apotik dan Klinik di Batam Center Order Vaksin dari Distributor Ilegal

Editor: Dodo