Terekam CCTv, Polisi Buru Pelaku Penikaman di Kedai Kopi Bersama Nagoya
Oleh : Romi Candra
Jum'at | 17-06-2016 | 09:02 WIB
kapolseklubukbajadankorban17.jpg

Kapolsek Lubukbaja, AKP I Putu Bayu Pati (baju hijau), bersama Kanit Reskrimnya, Iptu Wahyudi (baju hitam) saat menanyai korban di rumah sakit. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polsek Lubukbaja tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku penikman yang dialami Norizan (41), di Kedai Kopi Bersama, di ruko deretan Hotel Politan, depan Pasar Samarinda, Nagoya, Kamis (16/6/2016) malam.

 

Kapolsek, AKP I Putu Bayu Pati, mengatakan, begitu mendapat informasi, ia bersama anggota langsung mendatangi rumah sakit dan kemudian mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP). Kejadian tersebut juga terekam jelas oleh CCTv yang dipasang pemilik kedai.

"Kejadian terekam CCTv. Rekamannya sudah kita ambil untuk penyelidikan dan mengetahui siapa pelakunya," ujar Putu, di lokasi kejadian.

Dijelaskan, dari rekaman tersebut, tampak antara kelompok korban dengan kelompok pelaku terlibat pertengkaran di dalam kedai. Kemudian mereka keluar kedau yang mengerah ke Pasar Samarinda.

"Nah saat diluar itu terjadi penikaman. CCTv yang dipasang di luar kedai juga merekam jelas saat penikaman tersebut. Kita akan langsung kejar pelakunya," tegas Putu.

Untuk korban, saat ini masih dirawat rumah sakit akibat luka tusuk yang ia alami. "Korban ditusuk mengunakan pisau berukuran kecil," pungkasnya.

Berita sebelumnya, Norizon (41), terpaksa harus mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Ia menjadi korban penikaman di kedai Kopi Besama, di depan Pasar Samarinda, deretan Hotel Politan, Nagoya, Kamis (16/6/2016) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSBK, Norizon terbaring di tempat tidur dan luka tusuk yang ia alamai pada pinggang kanan bagian belakang sudah diobati petugas medis.

Menurut korban, ia sendiri tidak mengetahui permasalahan yang terjadi. Tiba-tiba saat ia datang langsung dikeroyok dan ditikam. Namun ia mengenali para pelaku meski tidak begitu dekat.

Editor: Dardani