Menjambret di Nongsa, Dua Pengangguran Asal Lampung Didor Polisi
Oleh : Hadli
Rabu | 08-06-2016 | 15:22 WIB
jambret-nongsa-dor.jpg

Ek dan Sar, dua penjambret yang dihadiahi timah panas oleh Polisi Nongsa. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua pelaku jambret, Ek (21) dan Sar(20) ditembak polisi karena berupaya melarikan diri ke laut setelah melukai korbannya Dina Septiana (20) bersama adiknya Dion (11) di persimpangan Turi Beach, Nongsa pada Selasa (8/7/2016) malam.

Berawal dari kedua korban yang hendak pulang kerumahnya di Sambau dari Batu Besar, tanpa diketahui Dina, kedua pelaku ternyata sudah mengekor sejak dari Batu Besar. Tiba di persimpangan Turi Beach, kedua pelaku langsung menendang sepeda Honda Beat yang dikendarai hingga korban tersungkur.

Kedua pelaku langsung berupaya merampas tas korban. Namun meski dalam kondisi terluka, korban melawan dengan mempertahankan tasnya yang berisi dompet, surat- surat dan uang Rp50 ribu.

Korban berteriak minta tolong. Mendengar teriakan korban, kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor Yamaha Vega langsung bergegas melarikan diri.

Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong langsung mendekati TKP, sebagian berusaha mengejar pelaku yang melarikan diri ke arah Teluk Mata Ikan.

"Ketika itu warga geram karena karena pelaku terus berupaya melarikan diri walaupun menemukan jalan buntu di Teluk Mata Ikan," kata Kapolsek Nongsa Kompol Dalimunthe, Rabu (8/6/2016).

Kedua pelaku terpaksa didor setelah dikepung bersama warga Teluk Mata Ikan dan berupaya tetap melarikan diri dari amukan warga.

"Yang satu nyebur ke laut, yang satu lagi ngumpet di pohon bakau, saat ketahuan masih melarikan diri terpaksa kita tembak," kata Dalimunthe.

Akibat perbuatan pelaku, korban Dina mengalami luka di bagian pelipis mata, bibir, tangan dan kaki sebelah kiri akibat terhempas dari sepeda motor saat pelaku menerjang.

Dikatakan Dalimunthe, kedua pelaku merupakan pendatang baru dari daerah Lampung dengan alasan mencari kerja.

"Ek ini baru sebulan di Batam, belum dapat kerja, sementara ini kerja serabutan sebagai penjaga ronda. Nah, Sar ini baru tiga hari tiba dari Lampung ikut Ek," jelasnya.

Ek berdalih kepada wartawan terpaksa melakukan perampasan dengan alasan ingin pulang ke Lampung karena sudah tidak betah di Batam lantaran tidak ada kerjaan.

"Saya mau pulang tak ada uang, belum dapat kerjaan mau pulang saja, sekalian lebaran di kampung. Tapi malah dipenjara," kata dia.

Editor: Dodo