Inilah Pengakuan Tersangka Penyerangan di Tiban Kampung
Oleh : Romi Candra
Rabu | 01-06-2016 | 16:43 WIB
kapolreshelmis1.jpg

Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Santika (tengah) bersama jajarannya saat ekspose. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyerangan terhadap warga Tiban Kampung pada Minggu (29/05/2016) dini hari, disebut para pelaku terjadi setelah salah satu diantara mereka dipepet dua orang tidak dikenal saat di jalan.

Mereka pun dengan spontanitas, mereka melakukan pengejaran dan berujung melakukan pengrusakan serta pengeroyokan yang hingga menewaskan Syahrial Koto (54), Ketua RT 03/RW 01 Tiban Kampung, Kelurahan Tiban Lama, Kecamatan Sekupang.

Diceritakan Kapolresta Barelang Komisaris Besar Helmy Santika, kronologis kejadian berawal saat para pemuda ini berniat memenuhi undangan pesta di Sagulung Batam. Kemudian mereka berkumpul di salah satu rumah di kawasan Edukits Batam Center.

Dari sana, mereka bergerak menuju lokasi undangan melalui Tiban. Namun di tengah perjalanan, datang dua orang yang mengendarai satu sepeda motor memepet dan menendang salah satu dari mereka.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Enam Tersangka Penyerangan Tiban Kampung

"Secara spontanitas, mereka mengejar dua orang itu, dan akhirnya sampai di Tiban Kampung dan mendapati banyak warga duduk di tempat bandrek, karena baru selesai menonton pertandingan bola. Di sanalah terjadi perkelahian hingga menyebabkan korban tewas," lanjutnya.

Sementara Syahrial (54), yang menjadi korban penikaman, saat itu sengaja datang ke lokasi untuk melerai perkelahian. Namun tanpa disangka, justru ia yang meregang nyawa.

"Kemudian salah satu dari mereka mengakatan kalau salah sasaran. Setelah itu, para pelaku langsung pergi dan kembali ke Edukits," lanjutnya lagi.

Untuk para pelaku ini, diamankan di tiga tempat, yakni indekos kawasan Baloi Kolam, Baloi Kebun, dan Tanjunguma.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian, mengatakan, An setelah menusuk Syahrial, langsung dipanggil Af. Kemudian mereka mengendarai satu sepeda motor melaju meninggalkan lokasi.

"Dua orang ini (An dan Af), terpaksa dilumpuhkan karena berusaha kabur saat kita bekuk. Di sini tidak ada yang menjadi otaknya. Namun yang paling banyak bertindak adalah dua orang ini," pungkasnya.

Editor: Dardani