Penyebaran Penyakit DBD di Batam Mengkwatirkan
Oleh : Irwan Hirzal
Minggu | 22-05-2016 | 15:00 WIB
nyamuk_DBD.jpg

Nyamuk Aedes Aegypti, penyebab penyakit Deman Berdarah

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam sangat mengkwatirkan dan perlu di waspadai. Karena dalam waktu empat bulan terahir sudah 11 orang tewas akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

 

 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam melalui Puskesmas di 12 Kecamatan terus memantau perkembangan kesehatan masyarakat, dan memberikan penyuluhan. Namun kasus gigitan nyamuk aedes aegypti terus meningkat.

Untuk itu Dinkes terus peringatkan masyarakt agar membuat Juru Pemantau Jentik (Jumantik) setiap pemukiman warga.

"Jumantik merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dalam mencegah penyakit berbahaya tersebut," ujar Sri Rupiati Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyebaran Lingkungan (P3PL) Dinkes Batam, Minggu (22/5/2016)

Menurut Sri, penerapan Jumantik di pemukiman bisa diterapkan kepada anak-anak yang punya peran aktif. Disamping memantau kebersihan rumah, juga bisa mengawasi langsung genangan-gendangan air, tempat nayamuk berkembang biak.

Sehingga Jumantik bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin setiap saat. "Jangan biarkan air hujan tergenang di pemukiman. Karena nyamuk aedes aegepti berkembang biak secara cepat," tegasnya.

Sehingga Jumantik bisa diterapkan di perumahan selain di kediaman masyarakat. Disamping itu masyarakat yang lupa menerapkan 3 M plus yaitu menutup, menguras dan menimbun.

"Menutup rapat tempat penampungan air untuk memberantasi nyamuk bertelur. Menguras secara rutin mengganti tempat air seperti bak mandi maupun kolam ikan. Menimbun kaleng atau wadah-wadah kosong yang menjadi sumber penyabaran nayamuk," pungkasnya.

Editor: Surya