Bakamla RI Serahkan 8 ABK MT Silver Sincere ke KPLP Tanjung Uban
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 13-01-2025 | 20:04 WIB
Serahterima-ABK1.jpg
Delapan ABK kapal dan dokumen pendukung lainya, dilakukan serah terima kepada pihak KPLP diatas kapal milik Bakamla di pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Senin (13/1/2024) sore. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 8 orang ABK kapal MT Silver Sincere yang berbendera Malaysia berhasil dievakuasi oleh kapal KN Tanjung Datu (TDU-30) milik Bakamla RI. Kedelapan ABK MT Silver Sincere itu diserahkan ke pihak KPLP Tanjung Uban.

Kedelapan ABK kapal dan dokumen pendukung lainya, dilakukan serah terima kepada pihak KPLP diatas kapal milik Bakamla di pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Senin (13/1/2024) sore.

MT Silver Sincere, kapal berbendera Malaysia yang memuat 1.113 kiloliter (KL) waste oil (blending oil) itu mengalami kebocoran dan miring hingga 15 derajat di sekitar perairan Karang Singa.

Lettu Bakamla Zaenal Abidin selaku perwira pelaksana di Kn Tanjung datu 301, menyampaikan, sekitar pukul 15.15 wib, KN TDU 301 mendapatkan berita dari VTS batam bahwa kapal MT Silver Sincere mengalami kebocoran dan memerlukan pertolongan di perairan Bintan pada posisi 01 18.058' N / 104 22.628' E

Dengan keputusan yang cepat dan sigap Komandan KN TDU mengerahkan tim VBSS untuk melaksanakan pertolongan. Tim VBSS TDU di berangkatkan menuju lokasi pada pukul 15.30 WIB dengan jarak lebih kurang 30 mil.

Insiden bermula ketika Vessel Traffic Service (VTS) Batam melaporkan kondisi darurat pada Minggu (12/1/2025) pukul 15.30 WIB. MT Silver Sincere, yang membawa muatan 1.113 kiloliter (KL) waste oil (blending oil), mengalami kebocoran pada pipa overboard scupper yang keropos di ruang mesin, menyebabkan air laut masuk dan membanjiri kapal.

KN Tanjung Datu-301 yang sedang berada di Perairan Batu Ampar segera merespons laporan tersebut. Pada pukul 16.00 WIB, tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) bersama Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) dikerahkan menuju lokasi kapal yang berjarak 26 mil laut (NM). Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi di sekitar Pulau Putri menghambat perjalanan tim yang akhirnya harus menunggu hingga situasi membaik.

"Meski Kendala dilapangan, dengan tingginya gelombang dan angin kencang, Tim VBSS berkoordinasi dengan VTS KN Sarotama dan MV Intan Daya selaku kapal terdekat dengan MT Silver Sincere," ucap Lettu Bakamla Lettu Zainal Abidin.

Lettu Zainal Abidin menjelaskan, dari 8 ABK MT Silver Sincere semua dapat di evakuasi dengan slamat oleh MV Intan Daya 368. Selanjutnya 4 ABK dibawa ke KN Tanjung Datu dan 4 ABK dibawa ke KN Sarotama. Sesampainya di KN Tanjung Datu para korban langsung diarahkan untuk pengecekan medis dan dibantu oleh tim kesehatan KN TDU.

Sementara, dari pihak KPLP Tanjung Uban, Mualim III KN Sarotama, Andre, mengatakan, bergerak dari Tanjung uban, kami menunggu MV Intan Daya diperairan pulau putri Nongsa, untuk melakukan penyelamatan dan pemindahan kru kapal MT Silver Sincere.

"Dengan cuaca yang ekstrem, kami melakukan kolaborasi dengan pihak Bakamla untuk pemindahan kru kapal dilokasi yang aman yaitu pelabuhan Batu Ampar," kata Andre.

"Karena kejadian ini, masuk di wilayah Tanjung Uban, maka selanjutnya Pangkalan PLP Tanjung Uban, akan membawa semua ABK Kapal ke Tanjung Uban untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Andre.

Sebelumnya, Bakamla RI/Indonesian Coast Guard kembali menunjukkan kesigapannya dalam operasi penyelamatan. Kapal patroli KN Tanjung Datu-301 berhasil mengevakuasi nahkoda dan tiga anak buah kapal (ABK) MT Silver Sincere, kapal berbendera Malaysia yang mengalami kebocoran dan miring hingga 15 derajat di sekitar Karang Singa, Senin (13/1/2025).

Menurut Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, Komandan KN Tanjung Datu-301, kebocoran terjadi akibat kerusakan pipa di ruang mesin. Kombinasi cuaca buruk dan gelombang tinggi memperparah situasi, menyebabkan kapal semakin miring hingga akhirnya tenggelam.

"Kejadian ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat di wilayah perairan Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus melaksanakan tugas penyelamatan demi menjaga keamanan pelayaran di wilayah yurisdiksi Indonesia," tegas Rudi.

Operasi penyelamatan ini menjadi bukti nyata kesigapan Bakamla RI dalam menangani insiden maritim di perairan Indonesia. Selain menyelamatkan awak kapal, Bakamla juga terus memperkuat pengawasan dan koordinasi untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Penyelamatan MT Silver Sincere ini tidak hanya menyoroti peran vital Bakamla dalam menjaga keselamatan pelayaran, tetapi juga menunjukkan pentingnya sinergi antara instansi maritim dan layanan navigasi seperti VTS dalam menghadapi tantangan di sektor kelautan.

Editor: Yudha