Penggunaan Atribut Palu Arit Berpotensi Ganggu Kamtibmas di Kepri
Oleh : Hadli
Jum'at | 20-05-2016 | 15:34 WIB
kapolda-sambudi.jpg

Kapolda Kepri, Brigjen Pol. Sam Budigusdian.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri, Brigjen Pol. Sam Budigusdian menyatakan, belakangan ini banyak ditemukan adanya pemakaian atribut atau kegiatan yang diduga bertujuan menyebarkan ajaran atau faham Komunisme/Marxisme-Lenimisme menimbulkan reaksi negatif di masyarakat.

"Ini berpotensi mengganggu situasi kamtibmas yang sudah kondusif sehingga harus kita antisipasi dengan melakukan langkah-langkah kepolisian yang cepat, tepat, tegas dan terukur," ujarnya saat memimpin apel upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-108 di lapangan upacara Polda Kepri, Jumat (20/5/2016).

Kapolda menekankan kepada seluruh personel Polda Kepri, untuk bangkit dan menanamkan rasa nasionalisme cinta tanah air dengan cara terus berkarya dan bertugas secara profesional dan proporsional untuk melayani dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.

"Guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional, jadilah polisi pelopor revolusi mental, suritauladan dan dicintai masyarakat," ujarnya. Baca juga: Ini Sikap Kapolda Kepri Soal Atribut Palu Arit

Seperti diketahui, TNI dan Polri khususnya wilayah Kepulauan Riau mengamankan pengguna baju berlambang palu arit. Seperti di Karimun dan banyak ditemukan di Batam, antaranya Batam Center, Batu Ampar, Batuaji, Belakangpadang dan Nongsa.

Editor: Dodo