Satu-satunya di Kepri

RSUD Embung Fatimah Kini Miliki Fasilitas Bedah Jantung dan Dada
Oleh : Harun al Rasyid
Jum'at | 20-05-2016 | 14:58 WIB
bedah-jantung-rsud-ef.jpg

Aktivitas operasi di kamar bedah jantung dan dada RSUD Embung Fatimah Batam. (Foto: dokter Viktor untuk BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji, kini memiliki unit operasi baru yaitu operasi Torax Cardiovasculer atau bedah jantung dan dada. Operasi jenis ini terbilang baru satu-satunya yang digunakan rumah sakit pemerintah di seluruh wilayah Kepri.

Dokter Viktor Jesron Nababan, Sp. BTKV menuturkan cara operasi ini menggunakan teknik Video Assited Thoracoscopic Surgery (VATS) yaitu operasi pada bagian dada dengan sayatan yang lebih kecil dan menggunakan kamera sehingga bisa melihat langsung ke dalam tubuh. Tindakan pelayanan bedah toraks ini bertujuan untuk memperbaiki fungsi anatomi dan fisiologi paru-paru agar bisa berfungsi lebih baik.

"Minggu kemarin kita sudah melakukan praktik dan kita berhasil," kata Viktor kepada BATAMTODAY.COM, di RSUD Embung Fatimah, Jumat (20/5/2016).

Viktor menuturkan, pembedahan seperti ini bisa dilakukan kepada beberapa penderita penyakit seperti, operasi tumor, infeksi pada paru-paru, operasi pernafasan dan beberapa penyakit yang mengharuskan operasi pada bagian dada.

Dengan menggunakan cara operasi jenis ini, lanjut Viktor dapat meminimalisir efek samping pasca-operasi. Selain karena sayatan kecil, beberapa keuntungan lain dapat diperoleh seperti, nyeri pasca-operasi, masa recovery atau pemulihan yang lama, mengurangi waktu pemasangan selang dada dan hal-hal lain yang diperoleh pada operasi biasa.

"Teknik operasi ini lebih aman dan risikonya lebih kecil. Buktinya ini pasien kita kemarin dan sekarang sudah segar bugar," terang Viktor sambil menunjukan pasien operasi yang ia tangani beberapa waktu lalu.

Sementara itu, dokter Antonius Sianturi salah satu dokter spesialis paru RSUD menyebut, dengan hadirnya operasi Torax Cardiovasculer ini menjadi kabar gembira bagi warga Kepri, khususnya warga Batam. Sehingga tak perlu lagi khawatir dan mencari alternatif di rumah sakit yang lain bila hendak melakukan operasi pada bagian dada.

"RSUD kita ini kan menjadi rujukan semua rumah sakit di Kepri. Tambahan fasilitas ini menjadi berkah buat kita semua," ujar Sianturi.

Namun, diakui masih ada beberapa kekurangan yang dimiliki RSUD terkait alat-alat penunjang operasi tersebut. Seperti stapler yaitu alat yang digunakan untuk menjahit organ-organ yang berada di dalam tubuh. Stapler lebih simpel dan bisa menjahit dengan sendirinya tanpa harus dikeluarkan bagian tubuh yang mau dijahit.

Selain itu kekurangan tambahan fasilitas berupa tempat tidur di ruang ICU menjadi kendala juga. Sebab setelah selesai dioperasi, pasien selanjutnya dirawat di ruang intensif agar bisa lebih mudah memantau dan memastikan kondisinya dengan baik.

"Kita minta pemerintah bisa mendatangkan akat-alat tambahan untuk menunjang pengoperasian nanti. Memang ada beberapa yang masih kurang, nanti kita akan ajukan," kata Sianturi.

Di tempat yang sama pasien yang menjalani operasi bedah paru pada 3 Mei lalu, Happy Day mengungkapkan kondisinya saat ini lebih lebih baik. Pasca operasi itu, ia bisa beraktivitas kembali seperti biasanya. Permasalahan pada paru-paru yang dialami bulan lalu kini sudah terobati.

"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu saya. Saat ini semua keluhan saya sudah tidak lagi. Bahkan boleh dikatakan normal sekarang," pungkasnya.

Editor: Dodo