BATAMTODAY.COM, Batam - Kehadiran Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, saat penggusuran rumah liar (ruli) di Kampung Harapan, Tanjunguncang, Batuaji, menuai rasa malu. Amsakar dihujat kata-kata kurang menyenangkan dari Amir S yang diduga merupakan salah satu mantan tim suksesnya sendiri pada kampanye pemilihan walikota lalu.

Amir yang belakangan diketahui merupakan seorang fungsioner Partai Demokrat itu melontarkan kata-kata kurang terpuji kepada Amsakar, kala sesi wawancara pembatalan penggusuran ruli Kampung Harapan, Selasa (17/5/2016).

Ketika itu, wartawan BATAMTODAY.COM mempertanyakan dugaan adanya oknum Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Batam, yang disinyalir membackingi kios liar di Sagulung.

"Bang, yang backing aku, bang. Abang apalah, Abang mau bangun masjid di sini kita tidak larang abang bangun masjid. Tapi ngomonglah Bang," sambar Amir yang datang tiba-tiba dari belakang.

"Abang cobalah, abang kan dari pemerintah aku tetap bantu abang di sini," kicau Amir sambil berusaha mengajak pergi orang nomor 2 di Batam ini.

Menanggapi situasi tak bersahabat itu, Amsakar mencoba tetap tenang dengan melanjutkan sesi wawancara. Namun, terlihat kerutan di dahi Amsakar seakan mencoba mengingat-ingat kembali sosok yang mengusiknya.

"Sebentar dulu, tunggu saya sedang berbicara dengan kawan-kawan media," ujar Amsakar mencoba menengahi situasi tersebut.

Setelah selesai melakukan tanya jawab, Amsakar mengaku tidak mengenali Amir, dan posisi dia sebagai apa. Amsakar merasa heran dan berusaha mendatangi Amir yang mengeluarkan jurus omelannya kepada beberapa warga dan pejabat yang hadir saat itu.

"Tak tahu saya, tak kenal. Bukan ajudan saya," ujar Amsakar disusul ketawa kecil.

Entah apa yang menjadi penyebab ihwal kejadian yang tak patut dicontoh itu. Selain menyerang Amsakar, Amir juga mendatangi Lurah Tanjunguncang Sutikno dan Kepala Satpol PP Hendri, yang berdiri tak jauh dari lokasi kejadian.

Keduanya pun menjadi sasaran lontaran kata-kata tak pantas yang keluar dari mulut Amir. Kendati beberapa polisi berusaha menenangkan Amir, ia tetap saja mencerca dengan kalimat tak patut.

"Pak Lurah juga, apa kurangnya saya sama pak Lurah. Minta ini saya kasih, itu saya kasih, semuanya saya kasih. Giliran kayak gini tidak ada koordinasi sama saya," ucapnya kepada Sutikno.

"Lihat tuh masjid saya bangun tanpa ada sepersenpun uang dari pak Lurah. Pak Lurah kan kenal sama saya, tau saya dari partai apa, jabatan saya apa di partai itu. Pak Lurah tak menghargai saya sedikitpun," tambah Amir lagi.

Sementara itu, ketika dimintai keterangan, Kepala Satpol PP Kota Batam Hendri enggan berkomentar. Hendri juga mengaku tak kenal dengan yang bersangkutan. "No coment saya. Saya bukan orang politik, saya PNS," ujar Hendri singkat.

Editor: Udin