Inilah Motif dan Terduga Pembunuh Feby Kurnia, Mahasiswi UGM Genius Asal Batam
Oleh : Harun Al Rasyid
Selasa | 03-05-2016 | 23:31 WIB
pembunuhfeby4.jpg

Inilah Eko Agus Nugroho, cleaning service Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang membunuh mahasiswi genius asal Batam, Feby Kurnia. (Foto: Ist/Facebook)

BATAMTODAY.COM, Batam - Terungkap sudah, siapa pembunuh mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Batam, Provinsi Kepri, Feby Kurnia. Pelakunya adalah seorang cleaning service UGM bernama R. Eko Agus Nugroho (26) beralamat di Dusun Jati, Wonokromo, Pleret Bantul Yogyakarta.

Menjawab BATAMTODAY.COM, Mbak Ning panggilan akrab Nurcahaya Ningsih (48), ibunda Feby Kurnia Nuraisyah mengungkapkan, dirinya sudah mendapat kabar bahwa anggota Polres Sleman Yogyakarta telah menangkap pembunuh Feby . "Iya, polisi sudah menangkap pembunuhnya," ujar Mbak Ning melalui sambungan ponselnya di Yogyakarta.

Polisi berhasil menangkap Eko di pinggir jalan depan rumahnya, Selasa (3/5/2016) sekitar pukul 16.45 WIB saat akan pulang. Kepada polisi, Eko mengaku melakukan pembunuhan itu karena kepepet tidak punya uang.

Berikut kronologis pembunuhan mahasiswa genius itu :

Pada Kamis (28/4/2016) sekitar pukul 06.00 WIB. Feby tiba di kampus FMIPA UGM lantai 5 untuk kuliah dan masuk ke kelas ruang 507. Juara olimpiade sains nasional itu memang menjadi mahasiswa pertama yang masuk kelas.

Saat itu, Eku Agus Nugroho sedang membersihkan kelas 506. Kemudian, Feby pergi menuju kamar mandi wanita. Melihat itu, pelaku langsung menyusul korban ke toilet wanita dan langsung mencekik korban hingga meninggal dunia.


Setelah itu, warga Sei Panas Batam itu dibopong pelaku menuju kamar mandi paling ujung, dan menaruhnya di lantai. Pelaku juga menutup wajah korban dengan kerudungnya.

Setelah melumpuhkan mahasiswi kutu buku itu, pelaku mengambil dua ponsel korban jenis Samsung, powerbank dan STNK motor milik korban dari dalam tas serta kunci motor di dalam saku korban. Korban kemudian ditinggalkan dengan mengunci pintu kamar mandi dari luar.

Setelah itu, Eko melanjutkan kembali pekerjaanya membersihkan ruang kuliah hingga pukul 08.30 WIB. Saat itu, pelaku bertemu dengan seorang saksi bernama Mirna, sesama cleaning service. Kepada Mirna, pelaku berpesan, toilet ujung jangan dibuka karena kerannya rusak.

Selanjutnya, pelaku membawa sepeda motor milik korban dan menitipkan di Terminal Giwangan, karena searah dengan jalan ke rumahnya. Juga, satu jalur kembali ke kampus untuk mengumpulkan data cleaning ke mandor.

Keesokan harinya, Jumat (29/4/2016), Eko kembali bekerja seperti biasa. Dia memulai kerjanya pada pukul 04.30 WIB. Saat bekerja itu, kembali pelaku bertemu Mirna dan kembali berpesan untuk tidak membuka pintu toilet di ujung, karena keran rusak.
Pada hari yang sama, Jumat (29/4/2016) pada pukul 10.00 WIB pelaku kembali ke Terminal Giwangan untuk memindahkan sepeda motor korban ke area parkir di sebelah utara.

Eko juga mengaku membalas SMS ibu korban dan mengangkat panggilan ponsel dari teman korban yang mencari Feby.

Editor: Dardani