Inilah Gaya Baru Peringatan May Day ala Buruh Tanjunguncang Batam
Oleh : Harun Al Rasyid
Minggu | 01-05-2016 | 13:57 WIB
buruhngopidikantinsebelumaksi1.jpg

Para buruh menikmati kopi dan teh sebelum memulai aktivitas May Day di Tanjunguncang Batam. (Foto: Batamtoday/Harun Alrasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Telah terjadi pergeseran gaya peringatan May Day di Batam. Tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika beberapa tahun silam, peringatan May Day dilakukan dengan aksi demontrasi secara besar-besaran di jalan. Kali ini, cukup duduk manis sambil mendengarkan paparan dari pemateri.

 

Hal ini terlihat di Pax Ocean Tanjunguncang, di mana ratusan buruh dari F-SPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia)Batam menggelar acara konsolidasi akbar dengan tema, "Mempererat Persatuan Menjalin Kebersamaan dan Bermarwah dalam Persaudaraan".

Ketua Pengurus Cabang (PC) SPPJM FSPMI Kota Batam, Panusunan Siregar mengatakankan, aksi buruh kali ini lebih ke memperingati secara non aksi. Artinya, lebih menekankan pada tolak ukur kebersamaan melalui mekanisme pendekatan emosional antara buruh dan pemerintah.

"Maka dari itu, kita datangkan narasumber untuk berbagai masalah cara berorganisasi dan cara berhubungan industrial dengan pengusaha," kata Panusunan.

Selain seminar pendidikan berorganisasi, acara ini akan di isi dengan pendidikan tentang strategi perjuangan buruh kedepan dan penentuan perundingan kerja sama antara perusahan dan pekerja.

Mengenai konsep acara tersebut, Panusunan melanjutkan, untuk melawan ketimpangan-ketimpangan sosial yang dialami buruh, tidak harus di lawan dengan cara kekerasan. Tetapi bagaimana meletakan kedudukan buruh itu dengan golongan-golongan yang lainnya dengan cara sederhana tetapi bermartabat.

"Tidak harus dengan gerakan-gerakan. Tapi bisa dengan berdiskusi. Kita mau mengajak pemerintah dan pengusaha menyelesaikan masalah diatas mejja," terangnya.

Akan tetapi, lanjut Panusunan tidak menutup kemungkinan anggota buruh lainnya tetap akan melakukan demo bilamana tuntutan buruh tidak ditanggapi pemerintah dan pengusaha. Dikatakannya, aksi demo merupakan bagian dari hal buruh dan wujud demokrasi penyampaian pendapat di depan umum.

"Ketika kita tidak di hiraukan kita akan demo. Demo itu adalah suatu alat butuh saat ini untuk menyampaikan pendapatnya, mengkritik pemerintah dan penyampaian informasi kepada umum," Panusunan yang juga menjadi ketua Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) SPPJM SFPMI Kota Batam ini.

Editor: Dardani