Lakalantas Meningkat

Patroli Batara Biru di Batam Efektif Tekan Tindak Kriminal
Oleh : Hadli
Kamis | 17-03-2016 | 13:23 WIB
akbp_hartono_baru.jpg
Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim Engku Putri Batara Biru yang berpatroli selama 24 jam dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kepri. Setidaknya tindak kejahatan mengalami penurunan. Namun tidak untuk aktivitas lalu lintas di Batam, kota industri terbesar di Kepulauan Riau. 

"Dari hasil laporan yang masuk  biasanya ada empat tindak kejahatan jalanan bahkan lebih, sekarang terjadi menurun menjadi satu, bahkan dalam beberapa hari terakhir sama sekali tidak ada laporan yang masuk," kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono, Kamis (17/3/2016). 

Tindak kriminalitas yang menjadi penurunan merupakan gangguan Kamtibnas murni. Seperti kasus pencurian kendaraan bermotor alias curanmor, jamret dan begal yang akhir-akhir sangat meresahkan masyarakat. 

"Laporan yang kurang kejahatan jalanan, kalau laporan yang masuk langsung ke SPK (Sentral Pelayanan Kepolisian) seperti penipuan, kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan kejahatan lainnya, beda tentu masih ada. Tapi untuk kasus KDRT biasanya cendrung lebih banyak yang tidak melaporkan," ujar Hartono. 

Ia menjelaskan, patroli 24 jam yang dilakukan secara bergantian melibatkan seluruh Satker Polda Kepri dan jajaran Polresta-Polres. Khusus Batam yang memiliki tindak kriminalitas tertinggi, langsung dibackup Polda Kepri. 

Engku Putri Batara Biru merupakan singkatan dari Batam Raya membiru. Dikatakannya, membiru karena setiap mobil patroli memiliki lampu biru yang akan dinyalakan selama 24 jam dalam  patroli.

"Giat dimulai dari pagi pukul 06.00 wib dilakukan seluruh petugas Polwan sampai sore pukul 18.00 WIB. Dilanjutkan oleh Polki hingga pagi, keseluruhan pembagian tugas tiga shift. Semua dilibatkan termasuk perwira. Saya juga kebagian piket, patroli backup Poresta Barelang," kata Hartono.

Semua jalan mendapat pengawasan petugas patroli Batara Biru, termasuk pengawasan ditingkatkan semua titik-titik rawan. Termasuk jalan raya yang rawan kecelakaan yang berada di sepanjang jalan Sekupang menuju (wisata alam Mata Kucing) Batuaji. Namun demikian kecelakaan masih terjadi karena faktor fasiitas yang kurang memadai.

"Kecelakaan akhir-akhir ini di kawasan itu meningkat. Banyak korban tewas. Tidak hanya penyebab kelalaian, jalan yang sempit dan arus kendaraan yang padat menjadi salah satu faktor terjadi kecelakaan, termasuk beberapa ruas jalan di situ gelap alias penerangan tidak nyala," tutur Hartono. 

Editor: Dodo