Penyelundup Ini Naikkan Jual Harga Minyak Tanah Dua Kali Lipat di Batam
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 04-03-2016 | 17:55 WIB
minah-ilehal-polres_(1).jpg
Tiga penyelundup minyak tanah saat diekspose bersama barang bukti di Mapolresta Barelang. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah, dimanfaatkan tiga pelaku yang diamankan Satuan Polisi Perairan (Polair) Polresta Barelang di Pelabuhan Rakyat kawasan Tanjunguma, Kamis (3/3/2016).

Tidak tanggung-tanggung, harga minyak tersebut mereka jual dua kali lipat dari harga mereka beli dari kapal yang melakukan pembongkaran atau 'kencing' di perairan Outer Port Limit (OPL).

Kasat Polair Polresta Barelang, Iptu Arsyad Riyandi, mengatakan, minyak tanah tersebut mereka beli seharga Rp 150 ribu per jerigennya. Kemudian dibawa ke Tanjunguma dan dijual kembali dengan harga dua kali lipat, Rp 300 ribu per jerigen.

"Minyak tanah saat ini memang langka, sehingga banyak yang memanfaatkan mencari keuntungan banyak. Seperti yang dilakukan tiga pelaku ini. Mereka jual kembali dengan harga dua kali lipat dari mereka beli," ujar Arsyad, Jumat (4/3/2016).

Pengakuan para pelaku lanjutnya, aktivitas ini sudah mereka lakukan sejak tiga tahun lalu. Mereka juga yang menjual langsung minyak tersebut, bukan dijual kembali ke penampung besar.

"Pengakuannya, minyak itu langsung mereka jual pada siapa yang membeli, bukan diberikan pada penampung besar. Mereka menjualnya di kawasan Tanjunguma," lanjutnya.

Ditegaskan Arsyad, pihaknya juga akan terus menindak pelaku yang berupaya menyelundupkan minyak maupun kebutuhan pokok seperti beras dan gula ke Batam. "Apapun upaya ilegal akan kita tindak," tegasnya.

Sebelumnya, kapal tanpa nama yang memuat 2 ton Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah ilegal diamankan jajaran Satuan Polisi Perairan (Polair) Polresta Barelang. Selain itu, tiga orang yang terdiri dari satu kapten dan dua anak buah kapal (ABK) turut diamankan, Kamis (3/3/2016) pagi, sekitar pukul 09.30 WIB.


Kasat Polair Polresta Barelang, Iptu Arsyad Riyandi, saat ekspose mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi yang didapat dari masyarakat. Kemudian dilakukan penyelidikan, dan kapal diamankan saat berlabuh di pelabuhan rakyat kawasan Tanjunguma.

"Kita bersama Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Polair memang melakukan patroli rutin. Hasil informasi dari masyarakat, kita langsung melakukan pengintaian, dan saat mau berlabuh, langsung kita amankan," ujar Arsyad, Jumat (4/3/2016).

Editor: Dodo