Karyawan SPBU Paradise Dua Kali Gagalkan Penyebaran Uang Palsu
Oleh : Harun Al Rasyid
Jum'at | 04-03-2016 | 09:37 WIB
IMG_20160202_163742.jpg
Karyawan SPBU Paradise, Batuaji saat menunjukan upal. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyebaran uang palsu alias upal yang marak terjadi di Batuaji Batam, diantisipasi baik oleh karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umu (SPBU) Paradise. 

Apalagi, semenjak diberitakan sasaran peredaran uang palsu itu lebih banyak tertuju kepada karyawan yang sibuk melayani pelanggan. Dari sinilah karyawan SPBU Paradise, tak mau lagi kecolongan dibayar dengan uang palsu. 

Rindu, salah satu petugas pengisisan BBM mengatakan, dalam dua minggu belakangan setidaknya terjadi dua kali upaya penyebaran uang palsu di SPBU Paradise. Dua kali upaya pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu gagal karena kejelian petugas operator. 

"Iya lah, lebih jeli aku sekarang, sejak kemarin ada berita itu, saya lebih teliti sekarang. Manajer sama pengawas tiap hari bilangin, harus lebih hati-hati," ujar Rindu saat ditemui BATAMTODAY.COM, di SPBU Paradise, Kamis (3/3/2016) malam lalu.

Ketika ditemui, ia baru mendapatkan 1 lembar upal pecahan Rp 50 ribu dari seorang pelanggan yang mengaku bernama Sinta. Ketika itu, ia membeli premium seharga Rp 15 ribu rupiah, namun karena kedapatan uang palsu, terpaksa Sinta membayar dengan uang yang asli 

"Awalnya dia ngelak, katanya mana ada itu uang palsu itu dek. Itu uang asli. Cepatlah saya buru-buru ni,"ujar Rindu menirukan ucapannya. 

Meski didesak agar cepat mengembalikan uang pembelian, Rindu tak gentar dan tetap bersikukuh, uang yang dipegangnya adalah uang tiruan. Setelah diancam akan diserahkan ke pengawas SPBU, barulah pengedar yang membawa serta dua anaknya itu mengganti dengan uang yang lain. 

"Kalau lolos, saya yang bayar, jadi mending saya tahan. Daripada saya yang ganti, rugilah," tegas Rindu. 

Setelah dibayar, salah satu securiti SPBU datang dan menanyakan asal upal yang ia peroleh. Dalam pengakuannya, ia tinggal di Sungai Panas dan mendapatkan uang tersebut dari pembelian gas di daerah Dapur 12, Sagulung. 

"Awalnya dia ngaku dari kembalian beli gas. Tak lama lagi dari Pasar Kaget di Mandalai. Jawabanya muter-muter,"kata securiti yang enggan namanya ditulis. 

Selanjutnya ia mengantarkan pelaku menuju Mandalai tempat ia peroleh upal. Sesampainya disana, pelaku masih berkelit dan menunjukan salah satu lapak yang sudah kosong tak berpenghuni. 

"Kata ibu tadi, aku ini cuma belanja saja. Ternyata kesna (Pasar Kaget mandalai, red) tidak ada lagi orangnya malah muter-muter gak karuan,"terangnya. 

Akhirnya, secutiti itu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Batuaji. Oleh polisi yang ditelephonenya agar mencacat nama dan nomer hand phone yang bersangkutan. 

"Dikasih nomer ternyata tak aktif, polisi juga tak jemput ke sini," pungkasnya. 

Editor: Dardani