Perang Judi Gelper di Batam Belum Usai, Jenderal!
Oleh : Redaksi
Rabu | 24-02-2016 | 08:00 WIB
IMG-20160223-WA005.jpg
Penampakan Game Zone Center saat ini. (Foto: Batamtoday.com)

GEREBEK, tutup, lalu buka lagi. Begitulah siklus operasi perang melawan judi berkedok Gelper, gelanggang permainan di Batam. Game Zone Center, buktinya. Setelah digrebek tim gabungan Polda Kepri, Polresta Barelang dan Polsek Lubuk Baja pada September 2015 lalu. Kini, bisnis judi itu sudah beroperasi kembali. Business as usual, seolah tak ada yang salah. Kekuatan apa di balik bisnis judi Batam ini? Berikut lanjutan investigasi wartawan BATAMTODAY.COM. 

Game Zone Center kembali diresmikan. Berlokasi di Simpang 5 Nagoya Batam, judi berkedok  mesin ketangkasan elektronik ini aktif kembali setelah September 2015 lalu digrebek polisi. Sayang, ketika itu, polisi tidak menjadikan seluruh mesin judi yang berjumlah puluhan unit itu sebagai barang bukti. Polisi juga tidak melakukan pengembangan atas kasus tersebut ke pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Bahkan, yang dijadikan tersangka hanya pekerjanya saja. Jangan tanya, mengapa ya. Biarlah itu menjadi catatan saja. 

Padahal, jika polisi berniat dengan tulus dan serius membasmi perjudian. Maka tidak hanya sekelas pekerja saja yang ditetapkan sebagai tersangka. Tapi, mereka juga akan menyeret pengelolanya, mulai dari manajer operasional hingga pemodal. Polisi juga bisa meminta Badan Penanaman Modal (BPM) Kota Batam untuk membekukan izin usaha judi tersebut. Sekali lagi, sayangnya, semua itu tidak terjadi. 


Dalam kasus Game Zone Center, Alim cs hanya pekerja. Saat ditetapkan sebagai tersangka pasal perjudian, 303 KUHP, oleh penyidik Satreskrim Polresta Barelang, Hakim di Pengadilan Negeri Batam hanya menganjar mereka kurungan 4 bulan. Setelah bebas, Alim mendapat jaminan hidup dari bosnya. Kehidupan keluarganya ditangung oleh pemodal. Lantas setelah menghirup udara segar kini Alim dipercaya mengoperasikan gelper Game Zone Center. 

Tapi tunggu dulu, sebelum pita kuning garis polisi alias police line yang melekat di bangunan tersebut dipotong sebagai tanda telah dioeroperasikan kembali. Sumber BATAMTODAY.COM mengungkapkan, telah terjadi "koordinasi" yang baik antara oknum polisi dari Polda Kepri, Polresta Barelang serta Polsek Lubuk Baja dengan bos Game Zone Center. Koordinasi apa? Sekalagi, jangan tanya. Biarlah ini menjadi catatan saja. 

Siapa para pelaku 303 dibalik Alim yang mengkoordinasi dengan oknum-oknum petinggi tersebut. Dialah Ag, pengelola judi Gelper Duniafantasi2 atau Dufan2 dan Billyard Center. Di mana pertemuan itu? Di salah satu ruang VIP atau karaoke Billyard Center. 

"Dia (Ag) menyerahkan uang berkantong-kantong kepada polisi-polisi itu. Padahal jelas di lantai dasar ada puluhan mesin judi dan transaksi dilakukan terang-terangan di lokasi itu," ungkap sumber tadi.  

Tapi tetap aja, seperti orang rabun berkaca mata, ketika kacamatanya dibuka tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi dihadapannya," kata karyawan dilokasi itu belum lama ini sembari menyebutkan nama-nama oknum pejabat polisi itu. 

Berbicara ruang karauke Billyard Center, tidak hanya perjudian gelper dan prostitusi, peredaran narkoba jenis ekstasi dan sabu - sabu dilokasi itu juga marak terjadi setiap malam. Namun karena perjudian yang  'dilegalkan' dilokasi itu, tentunya peredaran narkoba di dalamnya tetap aman dan terkendai. 

Kembali ke Gelper Game Zone Center. Alim kembali mengoperasikan puluhan mesin seperti jenis Doraemon. Diatasnya yang mengendalikan bisnis judi beromset miliaran tersebut ada Ag Billyard Center dan As. Siapa dibaliknya keduanya. Ya, dialah Ac sang pemodal. 

Lantas kenapa setelah Alim keluar dari penjara langsung dipercayakan sebagai manajer. Ternyata ada hitung - hitungan yang jelas antara Alim dan Ac. Apa itu? 

Pada waktu penggerebekan bulan September 2015 lalu. At merupakan pria yang berperan sebagai manajer dilokasi Game Zone Center. At pada saat penggerebekan ikut diamankan aparat gabungan yang dibawa ke Polresta Barelang dari lokasi penggerebekan. 


Namun At dapat bebas atas lobi-lobian pemodal dengan aparat kepolisian. Alim yang turut diamankan 'dikawin silang', dia yang di BAP sebagai penanggung jawab sementara At langsung bebas melanggang.  

"Tidak heran ada permainan, karena At tidak masuk bui karena perannya digantikan Alim," kata sumber lingkungan judi Gelper di Batam kepada BATAMTODAY.COM. 

Alim dianggap telah berjasa besar kepada Ationg karena telah bersedia mengorbankan jiwanya mendekam di dipenjara selama beberap bulan. Sehingga pada saat bebas, janji bahwa ditunaikan. Alim mengelola Game Zone Center. 

"At merupakan adik ipar pemodal Gelper Billyard Center. Makanya dia diangkat sebagai manajer operasional saat ini di Game Zone Center karena jasanya," tutup sumber. 

Tampaknya, perang melawan judi di Batam masih jauh dari usai. Tugas berat menanti Kapolda Kepri, Brigjen Sam Budigusdian mengawal Batam benar-benar bebas dari judi dan narkoba. Ya, perang melawan judi gelper di Batam memang belum lagi usai, Jenderal! Selamat bertugas. 

Editor: Dardani