Nasib eks Anggota Gafatar asal Batam Masih Tak Jelas
Oleh : Ahmad Rohmadi
Selasa | 23-02-2016 | 16:57 WIB
gafatar.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Nasib anggota Eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kota Batam hingga kini masih belum ada kejelasan meskipun sudah lebih dari tiga hari ditampung di Asrama Haji Batam.

Wakil Wali Kota Batam, Rudi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Batam tidak mempunyai anggaran bagi para anggota eks Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan tersebut. Namun untuk biaya makan dan operasional lainya selama ini, menurutnya sudah dibantu Pemko Batam, akan tetapi katanya ini tidak bisa berlangsung lama mengingat anggaran daerah juga terbatas.

"Kita masih menunggu instruksi Gubernur, karena masih menjadi tugas dari Provinsi dan kita tidak ada anggaran," kata Rudi, Selasa (23/2/2016).

Rudi katakan bahwa untuk urusan penanganan itu memang berada di tingkat provinsi, dan Pemko Batam sifatnya hanya membantu, karena itu, masih menunggu arahan dari Gubernur Kepri.

Menurutnya permasalahan itu pun sudah dibahas tingkat lanjut, dengan beberapa pihak seperti Kepolisian dan Kejaksan. Dari pertemuan itu, tetap menunggu solusi dari gubernur terkait berapa lama dia akan dibina termasuk tempat tinggalnya kedepan. 

"Mereka sauadara-saudara kita juga. Orang itu mau makan. Saya berharap sudah ada jawaban besok, siapa yang menanggung makan dan dibina berapa lama. Sekarang masih kita," katanya

Sebelumnya, pemerintah dan lintas instansi perlu waspada, terkait aliran keras Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pasalnya mereka yang disebut mantan pengikut Gafatar telah kembali ke Kepuluan Riau pada Jumat (12/2/2016) petang, melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang difasilitasi oleh Pemerintah.

Pesawat tersebut mengalami keterlambatan sekitar dua jam, dari jadwal pemulangan awal yang diperkirakan tiba di Batam pukul 16.20 WIB. Sehingga kedatangan 102 eks Gafatar yang berasal dari Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Karimun dan Lingga itu, sekitar pukul 18.50 WIB.

"Jumlahnya 102 orang berasal dari 32 keluarga," kata Sulastri, Kabid Perlindungan Sosial Dinsos Kepri di gedung VVIP Bandara Internasional Hang Nadim Batam, yang ikut menjemput rombongan dari Jakarta.

Rombongan eks Gafatar bertolak ke Batam menggunakan maskapai Sriwijaya Air Boeing 737-800 SJ-026 rute Jakarta-Batam-Jakarta bersama penumpang lainnya. Mereka tidak menggunakan fasilitas umum Bandara Internasional Hang Nadim. Namun rombongan keluar melalui gedung VVIP yang berada bersebelahan dengan gedung utama bandara, yang biasanya dilintasi para pejabat.
 
Editor: Dodo