Kemenag Batam 'Lempar Handuk' Soal Pembinaan Eks Anggota Gafatar
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 16-02-2016 | 16:46 WIB
nabhan-kemenag-batam.jpg
Nabhan, Kepala Seksi Bimbingan Islam Kantor Kemenag Kota Batam. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pembinaan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Batam sebanyak 92 orang di Asrama Haji, Batam Center selama tiga hari gagal dilakukan oleh instansi terkait di Batam.

Meskipun Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam sudah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan majelis taklim yang lain, namun tak satupun dari eks anggota Gafatar ini yang mengucapkan dua kalimat syahadat, atau mengeluarkan kata taubat.

"Kita hentikan bimbingan dan pembinaan itu sejak Minggu. Karena tidak ada perubahan, mereka tetap pada pendirianya," ujar Nabhan, Ketua Pembinaan Mantan Anggota Gafatar, sekaligus Kepala Seksi Bimbingan Islam Kantor Kemenag Kota Batam, Selasa (16/2/2016).

Nabhan mengatakan, meskipun sudah membimbing dan melakukan, kini para eks Gafatar masih pada pendiriannya tetap mengikuti ajaran tersebut, seperti tidak mengikuti shalat lima waktu maupun mengucap dua kalimat syahadat untuk bertaubat.

"Mereka masih keukeuh pada pendiriannya, kita sudah mencoba. Tapi memang doktrin dari Gafatar dari pusat dan maupun ketua koordinator disini sangat kuat," katanya.

Seharusnya mantan anggota Gafatar sudah diperbolehkan pulang kemarin Senin (15/02/2016) Namun karena Dinas Sosial Batam, tidak menandatangani penyerahan penanganan mantan anggota Gafatar dari Provinsi Kepri, mereka saat ini masih berada di Asrama Haji.

"Dinsos Batam menolak penerimaan penanganan mantan anggota Gafatar. Belum atau apa sebabnya, tapi itu karena keterbatasan anggaran," katanya.

Meskipun demikian, di Asrama Haji masih dijaga ketat oleh Tagana, Dinsos Batam, sebelum mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat. Kemenag mengaku masih memantau pergerakan para mantan anggota Gafatar.

"Mereka ini khususnya ketua koordinator pengikut Gafatar asal Kepri masih kontak dengan daerah lain pengikut Gafatar. Tapi kita tetap melakukan pemantauan," pungkasnya.

Editor: Dodo