Ada Tujuh Kapal Nelayan Asing yang Kabur Saat Ditangkap Aparat KKP
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 15-02-2016 | 13:12 WIB
kapal-nelayan-malasyia.jpg
Deretan kapal nelayan Malaysia yang ditangkap aparat KKP di dermaga PSDKP Batam. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meski 7 kapal pencuri ikan asal Malaysia berhasil ditangkap aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), namun sekitar 7 kapal ikan lainnya ternyata berhasil meloloskan diri. 

Demikian uangkap Irzal Kadir, Kapten Kapal Hiu 13 yang menangkap KM PKFB 376 (GT 63) dan KM SLFA 2915 (GT 83) di perkiraan Selat Malaka, Rabu (10/2/2016) lalu. Dikatakannya, saat Kapal Patroli (KP) Hiu 13 melakukan penangkapan, beberapa kapal pencari ikan lainnya terlihat dari radar menyebar sepanjang Selat Malaka. Seletalah mengintai sekitar 20 menit, langsung dilakukan penangkapan. 

"Memang banyak kapal-kapal asing itu. Tapi memang cuma 7 yang berhasil kita amankan. Lainnya melarikan diri," tutur Irzal kepada BATAMTODAY.COM, sambil menunjukan kapal ikan berbendera Malaysia di Pelabuhan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Barelang, Minggu (14/2/2016). 

Bahkan, ketika menggerebek kapal asing yang kemudian berhasil diamankan, pelaku berusaha meloloskan diri dengan memotong trawl (pukat harimau). Namun, usaha mereka sia-sia, kesigapan personel KP Hiu 13 mampu melumpuhkan mereka. 

"Strategi mereka sengaja memutuskan jaring agar kapal kita terbelit di laut. Kita sempat beri tembakan peringatan," tuturnya. 

Mengenai kapal-kapal lain yang berhasil lolos dari kejaran petugas, Irzal mengatakan, kekurangan personel menjadi penyebab tidak ditangkapnya kapal-kapal itu. Strategi pelaku lainya adalah pelaku melarikan diri menuju perairan laut teritorial Malaysia. 

"Kalau sudah lari ke sana (wilayah laut Malaysia-red) sudah susah kita. Tak bisa masuk ke sana," ucap Irzal. 

Sementara terkait asal kapal nelayan asing yang lolos, Irzal tak bisa memastikan latar belakang bendera yang dipakainya. Namun, Saprul Azmi Manurung (34) salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang ikut ditangkap mengatakan, kapal itu juga berasal dari Malaysia. Ia juga mengatakan, saat bertolak dari Negeri Jiran tiga hari yang lalu, ada sekitar belasan kapal yang berangkat secara bersamaan. 

"ABK kapal lainnya juga dari warga negara Indonesia (WNI). Kita ada mau 15 kapal dari sana, (Malaysia, red)," terang Saprul warga Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara. 

Editor: Dodo