Ternyata, Banyak Eks Anggota Gafatar Kepri yang Sudah Tak Miliki Rumah
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 15-02-2016 | 11:22 WIB
gafatar.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Sudah tiga hari, sebanyak 106 orang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kepri dilakukan pembinaan sejak Jumat hingga Minggu di Asrama Haji, Batam Center.

Namun Pemko Batam punya permasahan yang serius mengenai pemulangan para mantan anggota Gafatar yang direncanakan Senin (15/02/216) hari ini lantaran mereka banyak yang tidak memiliki rumah untuk tinggal lagi.

"Saat didata mereka mengakui kalau tidak ada lagi rumah di Batam. Karena sudah dijual saat mengikuti ajaran itu di Kalimantan," ujar Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam, Baharuddin saat dihubungi BATAMTODAY.COM.

Setidaknya data yang dimiliki Kemenag ada 92 mantan anggota Gafatar asal Batam. Sementara sisanya 5 dari Karimun, Tanjungpinang 4 orang, dan Lingga 5 orang.

"Pemulangan mantan anggota Gafatar untuk kabupaten/kota siang ini direncanakan dijemput oleh Dinsos masing-masing," katanya.

Namun demikian dari 92 mantan anggota Gafatar asal Batam, rata-rata berdomisili di Kecamatan Nongsa daerah pesisir, termasuk koordinatornya.

"Rata-rata mereka tinggal di Nongsa, bahkan koordinatornya juga tinggal di daerah sana. Saya lupa namanya. Tapi mereka mengaku rumahnya sudah dijual saat bergabung ke Kalimantan," kata Baharuddin.

Dari 92 orang mantan anggota Gafatar asal Batam, 46 orang merupakan anak-anak dari usia 0-17 tahun. "Kita mau rapat sama Provinsi mengenai pemulangan para mantan anggota Gafatar, khususnya asal Batam, yang tidak memiliki rumah," tuturnya.

Baharudin menjelaskan, para mantan anggota Gafatar ini meminta kepada pemerintah, untuk memfasilitasi 3 unsur yang diinginkan. Pertama jaminan keamanan, jaminan tempat tinggal dan biaya hidup selama 3 bulan.

"Setelah rapat saya konfirmasi kembali menengenai hasil rapat pemulangan para anggota Gafatar ini," pungkasnya.

Editor: Dodo