Tolak Digusur, PK5 Minta Dukungan DPRD Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 10-02-2016 | 15:05 WIB
demo-pkl-dprd.jpg
Ratusan pedagang kaki lima saat berunjuk rasa di depan gedung DPRD Batam. (Foto: Ahmad Rohmadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Usai menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Badan Pengawasan (BP) Batam, ratusan pedagang kaki lima (PK5) bergeser ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam.

Para pedagang kaki lima tersebut, menuntut agar DPRD Batam bisa mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Batam bisa memberikan solusi terkait rencana Wali Kota Batam terpilih Rudi yang akan menggusur tempat usahanya.

"Kami hanya mencari nafkah untuk menghidupi anak istri. Karena itu, kami butuh solusi. Kami mau diberdayakan bukan digusur," kata ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batam, Fahrizal saat berorasi, Rabu (10/2/2016).

Maka itu, Fahrizal meminta kepada anggota DPRD Batam untuk segera mengambil sikap untuk mendukung pedagang kaki lima melawan pemerintah yang akan menggusur tempat usaha pedagang kaki lima.

Menanggapi para pengunjuk rasa, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari mengatakan bahwa penertiban pedagang kaki lima pada dasarnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 41 tahun 2015.

"Sebab itu kami pasti akan menyampaikan hal ini kepada Pemko Batam agar dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada Permendagri tersebut," kata Riky

Menurutnya di dalam peraturan tersebut disampaikan bahwa Pemerintah wajib membina dan memberdayakan para pelaku usaha kecil menengah.

Kemudian Ketua Komisi I DPRD Batam, Nyanyang Haris Pratamura, berjanji akan segera memanggil Pemko dan BP Batam untuk mencari solusi bersama terkait permasalahan tersebut.

"Sebenarnya sudah sering saya sampaikan kepada Pemko Batam untuk memberdayakan bukan hanya digusur," katanya. Baca: Menolak Digusur, Ratusan PK5 Demo di Kantor BP Batam

Karena itu dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan kepada DPRD Batam atas aspirasi para pedagang kaki lima tersebut untuk menyurati dan memanggil dinas terkait yang berhubungan dengan pedagang kaki lima di Batam.

Usai ditemui wakil rakyat tersebut, pukul 14.00 WIB ratusan pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan pengawalan ketat dari Kepolisian.

Editor: Dodo