Alamak, Perintah Kapolda Kepri Soal Gelper, Bocor!
Oleh : Redaksi
Jum'at | 05-02-2016 | 16:22 WIB
IMG-20160119-WA000_edit.jpg
Permainan anak-anak sebagai kedok perjudian. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Apa yang terjadi dengan Kapolda Kepri Brigjen Polisi Sam Budigusdian bila anggotanya sudah tidak lagi mendengarkan dan menjalankan printahnya? Yaitu, perintah menyelidiki unsur 303 khusus gelanggang permainan (Gelper) yang marak dan meresahkan di Batam. 


Printah Kapolda Kepri itu tidak mungkin tanpa sebab. Pasalnya, sejak memegang tongkat komando Seligi I, ia sudah mendapat banyak laporan dari masyarakat soal maraknya perjudian berkedok Gelper di Batam. Kabar itu bahkan sudah sampai di Mabes Polri. 

Namun apa yang terjadi dengan mantan Wakil Kakorlantas Mabes Polri itu bila instruksinya sampai bocor di meja mesin ketangkasan elektronik yang telah menghasilkan nilai fantastik, miliaran rupiah setiap bulannya.  

Tidak ada yang tahu printah tersebut, kecuali angota yang dilibatkan. Lantas siapa yang membocorkan. Apakah oknum-oknum polisi yang masuk dari Sprint Kapolda Brigken Pol Sam Budigusdian, karena tidak mungkin anggota yang tidak dilibatkan mengetahui printah yang bersifat rahasia itu. 


"Meraka yang terjun ke lokasi, meraka juga yang menginformasikan bahwa printah Kapolda gelper diawasi," kata sumber kepolisian kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (4/2/2016) malam. 

Lantas apa yang terjadi?. Oknum-oknum polisi ini menyarankan kepada pengelola Gelper agar transaksi dengan pemain tidak lagi dilakukan di dalam area Gelper. Tapi pertukaran uang dengan kupon atau koin kemenangan dilakukan di luar area. 

Hal itu dilakukan untuk menghindari jeratan hukum kepada pengelola. Bagi mereka, tidak masalah segelintir orang dikorbankan bila tertangkap tangan polisi. Asalkan uang haram itu tetap mengalir ke mereka. "Ini seperti maling teriak maling," kata sumber itu lagi. 

Resikonya, bila tertangkap tangan 303, izin Gelper yang selama ini diberikan Pemerintah Kota Batam melalui Gutian Riau, selaku Kepada Badan Pertahanan Modal (BPM), akan dicabut. 

"Itu yang ditakuti mereka (oknum-oknum polisi, red) kalau Gelper tutup. Setoran tidak lagi mengalir, makanya mereka suruh pertukaan dilakukan di luar area gelper," tegasnya.

Editor: Dardani