Pemko Batam Imbau Masyarakat Waspada DBD
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 27-01-2016 | 16:46 WIB
nyamuk_dbd.jpg
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengimbau masyarakat untuk hidup sehat dan selalu waspada dengan wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini rawan ditemukan di Batam.


Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemko Batam, Ardiwinata menyarankan, lurah dan camat membentuk kelompok kerja pencegah penyakit DBD tersebut. Dan juga diminta agar mendorong masyarakat untuk bergotong royong memberantas sarang nyamuk.

"Batam memang sedang rawan penyakit DBD, karena sekarang ini sedang pancaroba (pergantian musim)," kata Ardiwinata, Rabu (27/1/2016).

Pemko Batam selama ini katanya terus mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan di antaranya adalah dengan 3-M plus (menutup, menguras, mengubur dan menggunakan lotion anti nyamuk).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan disampaikannya bahwa pada tahun 2015 lalu tercatat sebanyak 573 orang menderita DBD, empat di antaranya meninggal. Jumlah tersebut tersebar hampir di semua Kecamatan yang ada di Batam

"Kecamatan yang paling banyak menderita DBD adalah Batam Kota, kemudian Sagulung, Sei Beduk, Batuaji, Bengkong, Sekupang, Belakangpadang, Lubukbaja, Batuampar, Bulang dan Galang," katanya.

Sementara menurut keterangan dari Nuraini, Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, penyakit DBD sudah menyerang warga sejak Desember 2015 lalu. Sebanyak 36 pasien menjadi korban penyakit demam berdarah dan dirawat ke rumah sakit tersebut. 

Diantara kebanyakan pasien DBD yang mendatangi RSUD, rata-rata warga yang berdomisili di daerah Batuaji. "Dari bulan Desember sudah ada 36 pasien yang masuk. Rata-rata pasien berdomisili di Batuaji dan sekitarnya," ungkap Nuraini kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (21/1/2016). 

Sementara itu, sejak Januari 2016 sudah sekitar 20 orang pasien penyakit demam berdarah yang terpaksa harus dirawat inap di Embung Fatimah. Sejak Desember 2015 hingga Januari 2016, rata-rata penyakit demam berdarah ini menyerang anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). 

"Ada pasien DBD dewasa, tapi kebanyakan anak-anak usia sekolah dasar. Yang usia satu tahun juga ada" tuturnya. 

Editor: Dardani